Karhutla Di Kepulauan Meranti Terus Meluas, 110 Hektare Lahan Telah Terbakar

Kepulauan Meranti, Terbilang.id - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Tanjung Peranap, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau terus meluas dan menjadi salah satu kejadian terburuk tahun ini di wilayah Riau.
Hingga Sabtu (26/7/2025), api telah melahap sekitar 110 hektare lahan, termasuk area pertanian dan perkebunan milik warga. Selama lebih dari sepekan, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, MPA, relawan, dan warga masih berjibaku di lapangan untuk mengendalikan kobaran api.
Sekretaris BPBD Kepulauan Meranti, Eko Setiawan, mengungkapkan bahwa medan yang sulit dijangkau dan minimnya sumber air menjadi tantangan utama dalam proses pemadaman.
"Medan sulit dan minimnya air jadi tantangan besar. Tapi kita terus berupaya. Dengan dukungan alat berat dari perusahaan, kami bangun 18 embung air untuk mendukung operasi di lapangan," ujar Eko.
Untuk memperkuat operasi, sebanyak 10 personel tambahan dari BPBD dan 2 dari Basarnas telah diturunkan. Meski api besar berhasil dikendalikan, ancaman belum sepenuhnya usai.
Lahan gambut yang terbakar menyisakan bara api di bawah permukaan tanah, sehingga proses pendinginan terus dilakukan guna mencegah kebakaran kembali menyala.
"Kondisi gambut sangat rawan. Api bisa hidup kembali jika lengah. Kita terus lakukan penyisiran dan pemantauan titik panas," tambah Eko.
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Aldi Alfa Faruqi, yang turun langsung ke lokasi, mengimbau masyarakat untuk menghentikan praktik membuka lahan dengan cara membakar.
"Membakar lahan bukan solusi. Dampaknya besar: merusak lingkungan, membahayakan kesehatan, dan merugikan ekonomi. Praktik ini harus dihentikan," tegasnya.
Upaya pemadaman masih akan terus dilanjutkan hingga seluruh bara api dipastikan padam. Pemerintah daerah dan aparat keamanan juga terus melakukan sosialisasi dan patroli untuk mencegah karhutla lanjutan. (*)