Abrasi Sungai Indragiri Ancam Pemukiman Warga Dan SDN 024 Di Desa Pasir Kemilu

Rengat, Terbilang.id - Ancaman abrasi Sungai Indragiri terus menghantui warga Desa Pasir Kemilu (Paskem), Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Fenomena ini bahkan telah merobohkan rumah dan mengancam fasilitas pendidikan serta permukiman warga.
Kepala Desa Pasir Kemilu, Dedi Rony, ST, menyampaikan bahwa rumah penjaga Sekolah Dasar Negeri (SDN) 024 yang terletak di tepi sungai telah amblas ke sungai akibat abrasi parah. Tak hanya itu, dua rumah warga juga menjadi korban dalam kejadian yang berlangsung Kamis (22/5) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
"Rumah milik Amarudin (57) bagian dapurnya roboh dan hanyut ke sungai, sementara rumah milik Muhammad Saleh (82) juga terdampak serius," ungkap Dedi Rony.
Abrasi ini dipicu oleh arus deras Sungai Indragiri yang diperparah dengan intensitas hujan tinggi pada malam kejadian. Menurut laporan, total panjang abrasi yang terjadi telah mencapai 1 kilometer, dan terus meluas di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Indragiri.
Kondisi kritis tak hanya dirasakan oleh pemilik rumah, namun juga oleh fasilitas umum seperti sekolah, lahan pertanian, dan pemakaman umum yang berada di sekitar lokasi abrasi.
"Abrasi ini tidak lagi bisa dianggap biasa. Ini darurat. Sudah mengancam sekolah, rumah warga, lahan, bahkan makam umum. Kami butuh penanganan segera," tegas Kades.
Dedi Rony menuturkan bahwa laporan terkait abrasi ini telah beberapa kali diajukan ke pemerintah kecamatan dan kabupaten, serta diteruskan ke tingkat pusat. Namun hingga kini, penanganan nyata dari otoritas pusat belum juga dirasakan.
Karena penanganan sungai termasuk dalam kewenangan pemerintah pusat, warga Desa Paskem sangat berharap agar tindakan konkret segera diambil. Pemerintah daerah juga diminta memperkuat koordinasi dan memastikan kondisi di lapangan mendapat atensi serius dari kementerian terkait.
“Jika terus dibiarkan, dampaknya akan meluas dan merugikan lebih banyak masyarakat. Kami sangat berharap pemerintah pusat tanggap terhadap bencana yang dialami masyarakat Desa Paskem,” tutup Dedi Rony. (*)