Tak Kunjung Diperhatikan Pemko Pekanbaru, Warga Kelurahan Agrowisata Gotong Royong Perbaiki Drainase Jalan

Pekanbaru, Terbilang.id - Lelah menunggu respons dari Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, warga Kelurahan Agrowisata, Kecamatan Rumbai Barat, secara swadaya menggelar gotong royong untuk memperbaiki drainase jalan yang sudah lama rusak dan menyebabkan banjir dan rawan longsor saat hujan.
Drainase yang tersumbat dan tidak berfungsi ini telah lama menjadi keluhan masyarakat. Saat hujan turun, air tak tertampung dengan baik hingga menggenangi jalan, merusak badan jalan, dan mengganggu aktivitas harian warga.
“Kami sudah sampaikan ke Pemko, tapi belum juga ada respons. Jadi kami sepakat gotong royong sendiri agar air bisa mengalir dan jalan tidak tergenang lagi,” ujar Awaldi Hasibuan, tokoh masyarakat setempat, Kamis (01/05/2025).
Kegiatan gotong royong dilakukan secara swadaya dengan melibatkan masyarakat setempat, tokoh pemuda, serta beberapa perusahaan swasta yang beroperasi di wilayah tersebut. Mereka turut menyumbang bahan material seperti batu, semen, serta alat berat untuk mempercepat proses perbaikan
“Kalau nunggu Pemko terus, banjir bisa tambah parah. Kasihan anak-anak sekolah dan warga yang lewat sini. Jadi kami putuskan turun tangan sendiri,” Tambah Awaldi
Sementara itu, Saat dikonfirmasi Lurah Agrowisata, Zulken, S.P., menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah hasil kesepakatan bersama seluruh tokoh masyarakat.
“Semua tokoh masyarakat Agrowisata sudah sepakat dengan apa yang kita lakukan hari ini, makanya hari ini kita gerakkan bersama masyarakat dan pihak swasta. Alhamdulillah, terwujud,” jelas Zulken, Kamis (01/5/2025).
Selain itu, Lurah Agrowisata, Zulken, S.P., juga menegaskan pentingnya kepedulian semua pihak terhadap akses utama ini karena menyangkut keselamatan dan kelancaran aktivitas warga.
“Masyarakat berharap pemerintah ikut andil dalam perbaikan jalan ini. Sudah ada korban yang sampai sekarang belum sembuh dari lumpuh. Jangan tunggu ada korban lagi baru kita perbaiki,” tegas Zulken.
Gotong royong tersebut sekaligus menjadi bentuk keprihatinan dan peringatan kepada Pemko Pekanbaru agar tidak terus mengabaikan infrastruktur dasar masyarakat, khususnya di wilayah pinggiran kota. (*)