Momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 24 Kepala Desa Deklarasikan Penyelamatan Hutan Bukit Rimbang Baling

Momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 24 Kepala Desa Deklarasikan Penyelamatan Hutan Bukit Rimbang Baling
Polda Riau menggelar Hari Lingkungan Hidup Sedunia sekaligus HUT Bhayangkara ke-79 di Rimbang Baling, Tanjung Belit, Kampar

Kampar, Terbilang.id - Sebanyak 24 kepala desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau secara resmi menyatakan komitmen untuk menyelamatkan hutan alam Bukit Rimbang Bukit Baling. Deklarasi ini berlangsung khidmat dalam kegiatan Bakti Religi dan Peduli Lingkungan yang digelar Polda Riau bersempena peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, di Pulau Tongah, Desa Tanjung Belit. Kamis (19/6/2025)

Wakapolda Riau Brigjen Jossy Kusumo yang memimpin upacara menegaskan pentingnya kolaborasi antara masyarakat adat, pemerintah, aparat penegak hukum, dan organisasi lingkungan untuk melindungi kawasan konservasi penting tersebut.

"Ini bukan hanya seremoni, tapi simbol harapan dan kolaborasi nyata. Menjaga Bukit Rimbang Bukit Baling bukan pilihan, tapi tanggung jawab kita bersama," ujar Brigjen Jossy.

Dalam deklarasi, para kepala desa memegang teguh petuah Datuk Tenas Effendy dari buku Tunjuk Ajar Melayu, yang mengajarkan bahwa menjaga hutan adalah bagian dari memegang adat dan amanah.

Isi deklarasi menegaskan:

  1. Komitmen menjaga hutan alam tersisa dari segala bentuk perusakan.

  2. Mendukung penegakan hukum lingkungan tanpa tebang pilih.

  3. Mengelola hutan dengan menjunjung adat, budaya, dan kearifan lokal.

Deklarasi ditandatangani oleh Gubernur Riau Abdul Wahid, Wakapolda Riau Brigjen Jossy Kusumo, Bupati Kampar Ahmad Yuzar, Bupati Kuansing Suhardiman Amby, Kepala BKSDA Riau Supartono, Kapolres Kampar AKBP Mihardi Mirwan, Koordinator Jikalahari Okto Yugo Setiyo, dan 24 kepala desa.

Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 tahun ini mengangkat semangat “Bakti Religi dan Peduli Lingkungan”, mengusung pendekatan holistik antara pelestarian alam, nilai spiritual, serta penguatan ekonomi hijau berbasis masyarakat adat.

“Mari kita buktikan bahwa adat dan ilmu bisa berjalan beriringan, dan ekonomi hijau bisa tumbuh berdampingan dengan kearifan lokal,” ajak Jossy.

Hutan Bukit Rimbang Bukit Baling merupakan habitat penting bagi satwa langka seperti gajah sumatera dan harimau sumatera. Kawasan ini juga berfungsi sebagai benteng ekosistem bagi masyarakat adat Kampar.

Melalui deklarasi ini, para pemangku kepentingan berharap dapat memperkuat perlindungan kawasan tersebut dari perambahan, pembalakan liar, dan konversi lahan ilegal. (*)