Dialog Pengendalian Karhutla, Gubernur Riau Ingatkan Pertumbuhan Ekonomi Harus Seimbang Dengan Kelestarian Alam

Dialog Pengendalian Karhutla, Gubernur Riau Ingatkan Pertumbuhan Ekonomi Harus Seimbang Dengan Kelestarian Alam
Gubernur Riau, H. Abdul Wahid

Pekanbaru, Terbilang.id - Gubernur Riau, H. Abdul Wahid, menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Riau tetap terbuka terhadap investasi dan perdagangan, namun dengan syarat utama menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini disampaikannya dalam Rapat Koordinasi dan Dialog Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang digelar di SKA CoEx Pekanbaru, Sabtu (10/5/2025).

“Kita tidak protes dengan investasi. Dunia usaha boleh masuk ke Riau, tapi harus ditata dan dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bencana di kemudian hari,” ujar Gubri.

Dalam pernyataannya, Gubri menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak boleh dibayar mahal dengan kerusakan lingkungan, khususnya akibat Karhutla. Ia menekankan pentingnya upaya pencegahan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, namun juga menyiapkan strategi penanganan yang efektif jika kebakaran tetap terjadi.

“Mencegah lebih baik daripada menanggulangi. Tapi jika kebakaran terjadi, harus segera ditangani dengan cara yang tepat agar dampaknya tidak membahayakan,” tegas Wahid.

Gubri juga mengkritik tegas praktik pembukaan lahan dengan cara membakar, yang menurutnya melanggar hukum dan mencederai nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Melayu.

“Pasca kebakaran itu penting. Jangan sampai setelah hutan hilang, justru sawit yang tumbuh. Ini tidak bisa kita biarkan,” ujarnya.

Dalam pesannya, Gubri mengingatkan pentingnya menjaga alam sebagai bentuk tanggung jawab moral dan budaya. Ia mengutip petuah adat Melayu yang mengajarkan bahwa merawat alam adalah tanda orang yang berakal sehat dan berbudi pekerti luhur.

Ia menambahkan, pembangunan ekonomi di Riau harus dijalankan secara seimbang dengan pelestarian lingkungan. Oleh sebab itu, Pemprov Riau akan terus memperkuat regulasi serta memperketat pengawasan, terutama terhadap perusahaan yang beroperasi di wilayah rawan kebakaran.

“Tak hanya kebakaran, banjir juga sudah menjadi ancaman serius bagi masyarakat Riau. Karena itu, pengelolaan investasi harus sejalan dengan pengelolaan lingkungan,” tutup Gubri. (*)