Mandala Foundation Diserang! Polres Kampar Telusuri Motif Pengalihan Isu Perambahan

Mandala Foundation Diserang! Polres Kampar Telusuri Motif Pengalihan Isu Perambahan
Kapolres Kampar AKBP Mihardi Mirwan

Kampar, Terbilang,id - Penyerangan terhadap lokasi pembibitan Mandala Foundation di Cokrok, Desa Batu Gajah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Selasa malam (20/5/2025), berbuntut panjang. Tiga korban pengeroyokan mengalami luka berat dan dilaporkan ke Polres Kampar dengan nomor : LP/B/157/V/2025/SPKT/POLRES KAMPAR/POLDA RIAU.

Kapolres Kampar AKBP Mihardi Mirwan memastikan bahwa kasus ini sedang dalam penanganan dan akan diproses secara berimbang dan proporsional.

“Kami tengah mendalami dua laporan berbeda, masing-masing dari kedua pihak yang sama-sama mengaku sebagai korban penganiayaan,” ujar Mihardi, Jumat (23/5/2025).

Dugaan sementara mengarah pada aksi yang didalangi oleh sejumlah oknum perangkat desa, termasuk mantan kepala desa dan karyawan PTPN IV, yang disebut-sebut terlibat dalam perambahan lahan konservasi dan penjualan lahan di kawasan DAS PT PSPI. Laporan atas kasus ini sebelumnya telah diajukan PT PSPI ke Ditreskrimsus Polda Riau pada Agustus 2024.

“Informasi yang kami peroleh, penyerangan ini kemungkinan merupakan upaya untuk mengaburkan penyelidikan aparat terhadap kasus jual beli lahan konservasi,” lanjut Kapolres.

Akibat aksi kekerasan itu, tiga penjaga pembibitan Mandala Foundation yakni Eka, Aryan, dan Wahyu mengalami luka serius dan harus mendapat perawatan intensif. Selain itu, pondok pembibitan dirusak dan sejumlah inventaris Yayasan dijarah oleh kelompok penyerang yang berjumlah sekitar 200 orang.

Ketua Mandala Foundation, Tommy Freddy Manungkalit, menegaskan bahwa aksi brutal tersebut tidak akan menghentikan upaya yayasan dalam melakukan penghijauan di wilayah konservasi.

“Kami tetap maju, tak ada kata mundur. Kami bahkan akan mengundang Gubernur, Kapolda, dan para pejabat untuk hadir langsung dalam aksi penghijauan menyambut Hari Lingkungan Hidup awal bulan depan,” tegasnya.

Mandala Foundation menganggap serangan ini bukan sekadar bentuk kekerasan, tapi juga penghalang terhadap program pelestarian lingkungan. Yayasan menyerukan dukungan masyarakat serta komitmen penegak hukum untuk membongkar dalang di balik aksi penyerangan dan perambahan ilegal tersebut. (*)