Hidupkan Kembali Olahraga Tradisional Di Sekolah, Dispora Pekanbaru Gelar Simulasi Di Halaman Kompleks Perkantoran Tenayan Raya

Pekanbaru, Terbilang.id - Di tengah gempuran teknologi dan dominasi gawai dalam keseharian anak-anak, Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Pekanbaru mengambil langkah nyata untuk mengembalikan denyut permainan tradisional ke tengah-tengah generasi muda. Fokus utamanya adalah siswa SD dan SMP, yang menjadi target utama sosialisasi olahraga tradisional tahun ini.
Langkah ini dimulai dengan simulasi permainan seperti cak bur (galah panjang) dan gerobak sodor, yang digelar Rabu (28/5/2025) di halaman Kompleks Perkantoran Tenayan Raya. Simulasi ini sekaligus menjadi uji coba untuk menyusun standar teknis pelaksanaan permainan tersebut di sekolah.
“Kami tidak ingin permainan ini hanya dikenang sebagai bagian dari masa lalu, Simulasi ini adalah pemanasan sebelum kami masuk ke sekolah-sekolah. Anak-anak perlu dikenalkan kembali pada permainan yang membentuk kebersamaan dan karakter.” tegas Hazli Fendriyanto, Kepala Dispora Pekanbaru
Menurut Hazli, permainan seperti cak bur dan gerobak sodor mengandung nilai-nilai penting yang kini semakin langka: kerja sama tim, sportivitas, dan interaksi sosial. Kehilangan permainan tradisional bukan hanya kehilangan bentuk hiburan, tapi juga kehilangan warisan budaya yang mengakar dalam kehidupan masyarakat.
Dispora juga tengah menyiapkan lapangan khusus berstandar untuk mendukung implementasi program ini di lingkungan sekolah. Rencananya, pertandingan cak bur juga akan digelar sebagai bagian dari perayaan Hari Jadi Kota Pekanbaru ke-241 pada 23 Juni mendatang, guna menambah semangat dan eksposur terhadap permainan tradisional.
Upaya ini diharapkan tidak hanya menjadi agenda seremoni, tetapi dapat diintegrasikan dalam kurikulum ekstrakurikuler sekolah. Dispora juga mengimbau agar pihak sekolah aktif mendukung gerakan pelestarian ini demi memperkaya karakter dan kebudayaan anak-anak Pekanbaru.
“Ini tentang membangun kembali ikatan budaya di era yang serba digital. Jika bukan sekarang, kapan lagi?” pungkas Hazli. (*)