Bapanas Salurkan 5.565 Ton Beras Di Provinsi Riau, Bulog Berharap Dapat Tekan Kemiskinan Ekstrem

Bapanas Salurkan 5.565 Ton Beras Di Provinsi Riau, Bulog Berharap Dapat Tekan Kemiskinan Ekstrem
Satuan Tugas Pangan Perum Bulog Kantor Wilayah Riau dan Kepulauan Riau secara resmi melepas truk bantuan pangan yang akan menyalurkan sebanyak 5.565 ton beras kepada 278.250 penerima manfaat di 12 kabupaten/kota. Kamis (17/7/2025)

Pekanbaru, Terbilang.id - Upaya menekan angka kemiskinan ekstrem dan mengendalikan gejolak harga pangan kembali digencarkan di Riau, Satuan Tugas Pangan Perum Bulog Kantor Wilayah Riau dan Kepulauan Riau secara resmi melepas truk bantuan pangan yang akan menyalurkan sebanyak 5.565 ton beras kepada 278.250 penerima manfaat di 12 kabupaten/kota. Kamis (17/7/2025)

Penyaluran bantuan pangan ini merupakan hasil kolaborasi antara Badan Pangan Nasional (Bapanas), Perum Bulog, dan pemerintah daerah. Setiap penerima akan memperoleh 10 kilogram beras per bulan selama dua bulan, yang akan didistribusikan melalui 8 gudang Bulog di seluruh wilayah Riau.

Kepala Bulog Kanwil Riau dan Kepri, Ismed Erlando, menegaskan bahwa program ini bukan hanya soal angka, tapi soal misi sosial yang lebih besar.

"Penyaluran ini adalah langkah konkret untuk mengatasi kemiskinan ekstrem, kerawanan pangan, dan kekurangan gizi, serta meredam gejolak harga pangan yang kerap mengganggu daya beli masyarakat,” ujar Ismed.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, penerima bantuan mengalami penurunan. Tahun 2024 tercatat 316.751 penerima, kini menjadi 278.250 orang. hal ini menunjukkan adanya perbaikan pada indikator sosial tertentu di masyarakat.

Penyaluran bantuan dimulai dari Kota Pekanbaru, dengan alokasi awal 52.340 kilogram beras. Rinciannya adalah:

  • Kecamatan Pekanbaru Kota: 822 penerima

  • Kecamatan Lima Puluh: 878 penerima

  • Kecamatan Sukajadi: 917 penerima

Penjabat Sekda Provinsi Riau, M. Job Kurniawan, menekankan bahwa esensi program ini bukan hanya di jumlah bantuan, tetapi keberhasilannya dalam menjangkau masyarakat hingga ke tingkat konsumsi.

“Yang terpenting bukan sekadar menyerahkan beras, tapi memastikan bahwa masyarakat yang berhak benar-benar menerimanya dan bisa menikmati hasil dari program ini,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi peran aktif Bulog yang langsung turun tangan mendistribusikan bantuan, dan mengajak semua pihak untuk mengawal proses penyaluran agar tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat jumlah.

Dengan program ini, Riau kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan dan mempersempit celah ketimpangan sosial karena di balik setiap karung beras, ada harapan untuk kehidupan yang lebih layak. (*)