39 Titik Panas Terdeteksi Di Provinsi Riau, BMKG Himbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem Jelang Akhir Pekan

39 Titik Panas Terdeteksi Di Provinsi Riau, BMKG Himbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem Jelang Akhir Pekan
Penanganan Kebakaran Hutan Terdeteksi sebagai titik panas

Pekanbaru, Terbilang.id - Menjelang akhir pekan, sebanyak 39 titik panas (hotspot) terdeteksi di Provinsi Riau, Jumat (11/7/2025). Titik panas tersebar di 10 kabupaten/kota, menjadi sinyal peningkatan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tengah musim kemarau.

Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Putri Santy S, mengatakan bahwa tidak hanya Riau, wilayah Pulau Sumatera secara umum juga mengalami peningkatan titik panas. Total terpantau 164 titik panas tersebar di 10 provinsi di Sumatera, dengan Sumatera Utara menjadi yang tertinggi (71 titik), disusul Riau.

“Riau berada di posisi kedua tertinggi dengan 39 titik panas,” jelas Putri.

Berikut sebaran hotspot di Riau:

  • Kampar, Rokan Hulu, Siak: masing-masing 7 titik panas

  • Rokan Hilir: 6 titik

  • Kota Dumai: 5 titik

  • Bengkalis, Kepulauan Meranti: masing-masing 3 titik

  • Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kuantan Singingi: masing-masing 1 titik

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Riau. Sejak pagi, udara diperkirakan kabur berawan. Hujan ringan hingga sedang berpotensi terjadi di wilayah:

  • Pagi: Indragiri Hulu, Indragiri Hilir

  • Siang - Sore: Kampar, Kuantan Singingi, Rokan Hulu

  • Malam: Siak, Pelalawan, Kuantan Singingi, Bengkalis, Kota Dumai

  • Dini hari: Pekanbaru, Pelalawan, Bengkalis, Kepulauan Meranti, Indragiri Hilir

“Waspadai hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Inhu, Inhil, Siak, Meranti, Bengkalis, dan Pelalawan pada pagi dan malam/dini hari,” tegas Putri.

Suhu udara Riau diprakirakan berkisar antara 23.0 – 34.0°C dengan kelembapan 55 – 99%. Angin bertiup dari arah Tenggara hingga Barat dengan kecepatan 10–30 km/jam. Tinggi gelombang laut di wilayah perairan Riau berada pada kategori rendah (0,5–1,25 meter).

BMKG dan BPBD Riau menghimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan, mengingat kondisi cuaca yang panas dan kering meningkatkan risiko karhutla. (*)