Kembali beri Tanggapan, AMPR Beberkan beberapa Kronologi Pekerja yang Meninggal di Lokasi Kerja PHR
Pekanbaru, Terbilang.id - Pernyataan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Provinsi Riau (AMPR) yang memberitakan telah Meninggalnya beberapa pekerja PHR di sekitar Lingkungan Area Kerja PT PHR dibenarkan oleh VP Corporate Affair PHR, Rudi Arifianto, Walaupun atas Kesempatan Hak Jawab tersebut Pihak PHR menyatakan bahwasanya Para Pekerja PHR yang Meninggal dalam 4 hari beruntun tersebut bukanlah kecelakaan kerja melainkan karena Sakit.
Mengetahui tanggapan Resmi Pihak PHR tersebut, Zulkardi yang dimintai keterangan kembali oleh pihak media mengatakan " ini Bukti Hebatnya Penerapan Etika Jurnalistik dan Kami sangat berterima kasih kepada rekan - rekan media yang saat ini memegang teguh aturan Dewan Pers dimana dengan adanya Hak Jawab dari pihak PHR atas penyampaian pihak AMPR di beberapa Media.
Dengan adanya tanggapan Resmi dari pihak PHR, AMPR malah semakin yakin untuk menilai Dirut serta EVP PHR harus segera dievaluasi karena atas Hak Jawab itu PHR secara terang terangan menyatakan kepada Masyarakat betapa bobroknya kinerja PHR dibawah Kepemimpinan Jeffe A Suardin sehingga AMPR semakin semangat mengangkat isu daerah ini untuk menjadi atensi khusus di Pemerintahan Pusat terutama kepada Presiden RI, Jokowidodo dan Kementrian BUMN, Erick Thohir
Zulkardi Menyimpulkan, dari beberapa Point Hak Jawab PHR tersebut Masyarakat dapat menilai sendiri dan Doakan ini akan segera menjadi atensi khusus di Pemerintah Pusat Republik Indonesia :
1. Pihak PHR Menyatakan benar adanya data AMPR bahwa terdapat Pekerja PHR yang meninggal Dunia secara beruntun selama 4 hari disekitar Ruang Lingkup Kerja PHR walaupun masih berdalih penyebab meninggalnya ialah Sakit
2. Sepertinya sebagai VP Corporate Affair, Rudi Affrianto tidak memahami pentingnya Keselamatan Kerja K3, Ruang Lingkup nya dan juga Peraturan - Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
3. Dengan Beredar Pernyataan AMPR bahwa telah ada beberapa Pekerja PHR yang meninggal, barulah Pihak PHR bereaksi dan ikut berempati terhadap Keluarga Korban dengan mengucapkan belasungkawa padahal insiden duka itu telah terjadi 3 - 7 hari yang lalu
4. PHR menyatakan telah menyediakan tenaga medis yang telah terlatih terkait kesehatan akan tetapi saat ini AMPR mengantongi data dalam 5 bulan terakhir setidaknya terdapat 5 Pekerja yang meninggal di area Kerja PHR dengan dalih adanya gangguan kesehatan ( Sakit )
5. PHR telah memastikan semua pekerja dan mitra pekerja dalam keadaan sehat wal'afiat sebelum mulai bekerja adalah Prioritas Utama, akan tetapi fakta di lapangannya Beberapa pekerja yang meninggal dunia mendekati waktu Berakhirnya jadwal Pergantian Shift para pekerja PHR yang sebelumnya Pihak PHR klaim telah memprioritas Utamakan pentingnya fit kesehatan pekerja sebelum memulai pekerjaan
6. AMPR telah mengantongi Summary Kronologi 6 Pekerja PHR yang meninggal dunia termasuk yang terjadi secara beruntun yaitu tanggal 17-20 November 2022 dimana semua korban meninggal masih diarea kerja bahkan ada kronologi Pekerja PHR yang meninggal sedang diatas bulldozer karena jobdesk pekerja ialah Operator Bulldozer
Atas 6 Point kesimpulan tersebut AMPR semakin semangat untuk mengangkat isu ini ke pemerintahan Pusat serta Memastikan Baket yang sedang digodok AMPR telah rampung dan memenuhi syarat untuk menjadi acuan Menteri BUMN segera Mengevaluasi Dirut PHR Jeffe A Suardin dan Executive President PHR Feri Sri Wibowo.
Zulkardi Mengatakan, "Pihak AMPR masih sangat mengharapkan kepada teman - teman media untuk terus membantu mengawal Pergerakan ini hingga menjadi atensi khusus pemerintah pusat agar segera Mengevaluasi Dirut PHR Jeffe A Suardin dan Executive President PHR Feri Sri Wibowo agar kejadian serupa tak terulang lagi dan Pencapaian Kinerja PHR masih berada di Jalur yang Diharapkan Masyarakat Provinsi Riau ." Tutup Zulkardi
Sebagai Informasi tambahan, AMPR turut menyampaikan beberapa data mengenai adanya Pekerja Meninggal di PHR :
Terkait kejadian 17 november 2022 korban meninggal adalah pekerja RIG shift malam a/n Hermanto ( 53 thn ) yang sedang menunggu rekan aplusan pergantian shift.
Korban meninggal dunia pada saat pagi hari, disini jelas bahwasannya korban masih dalam jam kerjanya menunggu pergantian hari, dan juga korban ditemukan meninggal di lokasi kerja di Minas.
Selanjutnya kejadian tgl 20 november 2022 pagi, korban meninggal dunia a/n Yunaldi ( 55 thn ) ditemukan pada pagi hari sekira pkl 08.00.wib.
Korban diketahui baru saja melakukan aplusan degan operator bulldozer shift malam, lalu ditemukan meninggal dunia di atas bulldozer yang selama ini digunakan korban untuk bekerja sebagai seorang operator Alat Berat.
Kemudian pada sore harinya sekitar pukul 16.00.wib, kembali ditemukan lagi 1 orang pekerja yang meninggal dunia di ruang kamar istirahat medical Minas yang sangat jelas selama ini area tersebut dipakai untuk kegiatan Program PHR yang katanya difungsikan sebagai tempat Medical Check Up Harian pihak PHR
Program - program seperti ini patut di monitoring kembali dan dibila diperlukan lakukan Audit oleh Tenaga Ahli dari Para Pemegang saham.
1.Apakah kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan standarisasi prosedur pengecekan kesehatan ?
2.Apakah petugas medis memang sudah benar-benar dibekali pengetahuan yang layak untuk memeriksa kesehatan pekerja ?
3 apakah alat yg digunakan sudah sesuai ?,
4. dan masih banyak pertanyaan lainnya yang berujung kenapa pekerja yg sudah dinyatakan fit untuk beraktifitas di lingkungan kerja PHR bisa meninggal dunia di lokasi? sedangkan pekerja sudah dinyatakan sehat dan layak bekerja dalam hitungan beberapa jam sebelumnya oleh Team medis.
Hal ini sangat patut diterangkan oleh pihak PHR mengingat terdapatnya 3 orang pekerja PHR meninggal dunia dalam hitungan 4 hari, dan AMPR rasa itu merupakan satu hal yang harus di usut tuntas oleh pihak Kepolisian karena telah terdapat korban yang meregang nyawa.
atas tanggapan VP Corporate Affair PHR Dapat dikatakan program baru PHR tersebut hanyalah membuang - buang anggaran, meningkatkan beban cost yang tak bermanfaat dan hasilnya nihil karena semakin banyak Pekerja PHR yang Meninggal dunia***
Release : Zulkardi AMPR