Viral Jenazah Dibopong Tanpa Ambulans, Komisi I DPRD Kampar Minta Inspektorat Audit Ambulans Desa

Viral Jenazah Dibopong Tanpa Ambulans, Komisi I DPRD Kampar Minta Inspektorat Audit Ambulans Desa
Tangkapan Layar Video Viral, Jenazah Dibopong Tanpa Ambulance Di Kabupaten Kampar

Kampar, Terbilang.id - Komisi I DPRD Kabupaten Kampar bergerak cepat merespons viralnya video jenazah warga Desa Senamanenek, Kecamatan Tapung Hulu, yang dibopong warga tanpa ambulans. Audiensi khusus digelar di ruang rapat Komisi I DPRD Kampar melibatkan sejumlah pihak untuk mengurai persoalan yang menyentuh rasa kemanusiaan publik ini. pada Senin (5/5/2025)

Rapat dipimpin Ketua Komisi I Ristanto dan dihadiri Wakil Ketua Komisi I Azhari, Sekretaris Komisi Min Amir Habib Efendi Pakpahan, serta anggota Jonni Fiter Suplus dan Irwan Saputra. Hadir pula Camat Tapung Hulu Wira Sastra, Kepala Puskesmas Tapung Hulu dr. Rehulina Manita, Public Relation PT Energi Mega Persada (EMP) Ferdy Ramadhana, tokoh adat dan masyarakat, serta pemilik akun TikTok “Etek Berdaster” Yeni Marlina yang memviralkan kejadian tersebut.

Dalam rapat terungkap bahwa ambulans hibah dari Pemkab Kampar untuk Desa Senamanenek tidak digunakan sebagaimana mestinya. Mobil ambulans dilaporkan tidak lagi memuat logo dan stiker resmi Pemkab Kampar, serta sulit diakses warga saat dibutuhkan.

“Ambulans ada, tapi tidak bisa digunakan. Sudah beberapa kali kejadian serupa. Bahkan pernah ada warga yang meninggal di rumah sakit setelah dibawa pakai mobil pribadi,” ungkap Datuk Hermanto Laksamano, pucuk suku Pitopang.

Yeni Marlina menjelaskan bahwa video yang ia unggah memperlihatkan jenazah almarhum Kilut (32) yang meninggal saat panen di kebun sawit, dibawa dengan cara dibopong sejauh sekitar 1 kilometer karena tidak mendapat akses ambulans, baik dari desa maupun perusahaan terdekat.

Pihak Puskesmas menyebut kejadian itu sebagai miskomunikasi dan gangguan sinyal. “Kami tidak menerima laporan awal. Tapi begitu dapat info, ambulans kami langsung ke lokasi dan menjemput jenazah di jalan besar,” ujar dr. Rehulina.

Sementara itu, pihak PT EMP melalui Ferdy Ramadhana mengatakan pada saat kejadian, ambulans perusahaan tak dapat digunakan karena tengah dilakukan perbaikan listrik berisiko tinggi.

“Kami menyarankan gunakan ambulans desa. Dalam kondisi normal, kami tetap bantu,” ujarnya.

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi I DPRD Kampar Ristanto meminta perusahaan tidak kaku dalam merespons kebutuhan warga.

“Wilayah ini luas, masyarakat banyak. Perusahaan jangan menutup diri. Ini harus jadi pelajaran,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi I DPRD Kampar, Min Amir Habib, juga menyampaikan sejumlah rekomendasi:

  • Audit penggunaan mobil ambulans desa oleh OPD terkait.

  • Pemeriksaan terhadap personel yang menguasai mobil ambulans dan menghapus logo Pemkab.

  • Pemdes diminta transparan dalam pelayanan dan tak pilih kasih.

  • Koordinasi lebih humanis antara perusahaan dan masyarakat.

Camat Tapung Hulu menambahkan bahwa seluruh ambulans hibah awalnya dilengkapi logo Pemkab.

“Ke depan, Pemdes diminta pasang kembali logo sesuai program Bupati dan koordinasi dengan Dinas PMD,” ujarnya.

Sayangnya, Kepala Desa Senamanenek tidak hadir dalam audiensi karena tengah mempersiapkan perjalanan ke Tanah Suci. Sekretaris Desa, Kurnia Sejahtera Muchlis, menyebut ketidakhadiran mereka karena diinformasikan bahwa Inspektorat akan turun ke desa.

Hingga berita ini diterbitkan, Sekdes belum memberikan jawaban terkait berbagai keluhan masyarakat yang muncul dalam forum DPRD tersebut. (*)