Sampaikan Kekecewaan Demokrasi Lewat Papan Bunga, BEM FISIP UNAIR Dibekukan

Sampaikan Kekecewaan Demokrasi Lewat Papan Bunga, BEM FISIP UNAIR Dibekukan
karangan bunga satire yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka oleh Fisip Unair

Surabaya, Terbilang.id - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) dibekukan setelah diketahui dalang pembuat karangan bunga satire yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Diketahui, bahwa BEM Fisip Unair mulai dibekukan sejak Jumat, 25 Oktober 2024. Hal ini disampaikan Dekanat FISIP Unair melalui sebuah surel kepada BEM FISIP Unair dengan alasan bahwa karangan bunga itu tidak beretika.

Diketahui, Dari foto yang tersebar di media sosial, karangan bunga tersebut berbentuk persegi panjang dan menampilkan foto presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran.

Sedangkan Papan itu bertuliskan ‘Selamat atas dilantiknya Jenderal Bengis Pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi’.

Pada bagian bawah foto Prabowo ditulisi Ketua Tim Mawar. Sementara pada bagian foto Gibran ditulisi Admin Fufufafa. Selain itu, terdapat tulisan ‘Dari: Mulyono (Bajingan Penghancur Demokrasi).

Dikonfirmasi terkait karangan bunga tersebut, presiden BEM Fisip Unair menyampaikan  memang benar merupakan inisiatif dari BEM FISIP Unair dan telah dipasang sejak Selasa, 22 Oktober 2024, pukul 15.00 WIB. Pesan pada karangan bunga itu bertujuan untuk menyampaikan ekspresi kekecewaan terhadap berbagai fenomena yang terjadi selama Pemilu 2024

“Kami sengaja pasang di taman kampus FISIP Unair agar bisa menarik perhatian. Ternyata juga viral di media sosial,” kata Tuffahati Ulayyah, Presiden BEM FISIP Unair. 

Akibat pemasangan karangan bunga tersebut BEM FISIP Unair berujung pada pemanggilan oleh komite etik fakultas pada Jumat, 25 Oktober 2024, pukul 09.30 WIB, untuk memberikan klarifikasi. Dalam forum tersebut, BEM Unair dimintai keterangan terkait kepemilikan karangan bunga tersebut serta kemungkinan adanya keterlibatan pihak luar dalam pembuatannya.

“Kami jawab bahwa tidak ada keterlibatan pihak luar,” kata Tufa.

Sementara itu pada hari yang sama, tepatnya pukul 16.13 WIB, BEM FISIP Unair menerima email dari pihak Dekanat yang menyatakan bahwa organisasi mahasiswa tersebut untuk sementara waktu dibekukan. Dalam surat tersebut, dijelaskan bahwa pemasangan karangan bunga di halaman FISIP Unair dilakukan tanpa izin dan koordinasi dengan pihak fakultas.

Selanjutnya, surat itu juga menyebutkan bahwa "Menimbang penggunaan narasi dalam karangan bunga yang tidak sesuai dengan etika dan kultur akademik insan kampus. Pemasangan karangan bunga di halaman FISIP Unair yang dilakukan tanpa izin dan koordinasi dengan pimpinan fakultas.

Di bagian akhir surat, tertulis bahwa "Dekan FISIP Unair memutuskan bahwa kepengurusan BEM FISIP Unair, sejak hari ini, dinyatakan dibekukan dan menunggu diterbitkannya surat keputusan Dekan FISIP Unair selanjutnya.

Surat tersebut ditandatangani oleh Dekan FISIP Unair, Bagong Suyanto, dan tembusan diberikan kepada tujuh pejabat kampus, termasuk Rektor Unair.