Kebakaran Hebat Landa SMKN 1 Teluk Kuantan, Sejumlah Ruang Kelas Dan Kantin Sekolah Hangus Terbakar
Kuantan Singingi, Terbilang.id - Kebakaran besar melanda SMK Negeri 1 Teluk Kuantan, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, pada Selasa sore (22/7/2025). Si jago merah melalap sejumlah bangunan sekolah, termasuk kantin dan beberapa ruang kelas.
Menurut kesaksian warga sekaligus saksi mata, Mulyadi, api pertama kali terlihat berasal dari area kantin. Dalam hitungan menit, kobaran api membesar dan menjalar ke bangunan di sekitarnya.
"Awalnya api terlihat dari kantin, lalu tiba-tiba membesar dan menjalar cepat ke beberapa lokal. Orang-orang panik, ada yang mencoba menyiram dengan air, tapi apinya sudah keburu besar," ujar Mulyadi di lokasi kejadian.
Asap hitam pekat membumbung tinggi dan terlihat dari radius beberapa kilometer, memicu kepanikan di lingkungan sekitar. Saat kejadian, sejumlah guru dan siswa masih berada di area sekolah.
Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuansing langsung dikerahkan ke lokasi begitu laporan diterima. Proses pemadaman juga dibantu aparat Polri dan TNI untuk pengamanan area agar warga tidak mendekat ke lokasi berbahaya.
Hingga sore menjelang malam, upaya pemadaman masih berlangsung, mengingat luasnya area terdampak dan cepatnya penyebaran api.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak sekolah maupun pemerintah daerah terkait penyebab kebakaran maupun total kerugian yang ditimbulkan.
Namun, sejumlah pihak memperkirakan tim forensik dari kepolisian akan segera diturunkan untuk menyelidiki sumber dan penyebab pasti kebakaran.
"Kami masih menunggu informasi resmi dari pihak berwenang. Yang jelas, ini merupakan musibah besar bagi dunia pendidikan di Kuansing," ucap seorang warga.
Peristiwa ini menjadi sorotan luas karena sekolah tersebut merupakan salah satu SMK unggulan di Kuantan Singingi, dengan ratusan siswa aktif.
Pihak terkait diharapkan segera mengambil langkah pemulihan, termasuk investigasi tuntas dan bantuan terhadap aktivitas belajar mengajar yang terdampak. (*)
