Gotong Royong Perbaikan Jalan Secara Swadaya, Warga Dan Camat Bandar Petalangan Kritik PT Serikat Putra yang Tak Responsif

Gotong Royong Perbaikan Jalan Secara Swadaya, Warga Dan Camat Bandar Petalangan Kritik PT Serikat Putra yang Tak Responsif
Camat Bandar Petalangan, Ramli, S.Pd, M.Pd, Minggu (22/6/2025).

Pelalawan, Terbilang.id - Warga Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan, Riau, menunjukkan semangat kolektif luar biasa. Di tengah kondisi infrastruktur jalan yang rusak parah, masyarakat secara swadaya bergotong royong memperbaiki 30 titik kerusakan dengan melibatkan Camat, donatur lokal, serta sejumlah pihak yang peduli.

Namun di balik gerakan positif ini, sorotan tajam justru tertuju pada PT Serikat Putra, salah satu perusahaan besar yang beroperasi di wilayah tersebut. Perusahaan ini dinilai paling tidak responsif terhadap kondisi jalan yang turut mereka gunakan setiap hari.

“Yang paling parah memang PT Serikat Putra. Kendaraan mereka setiap hari melintasi jalan yang sama, tapi sampai hari ini kontribusinya nol besar. Tidak ada komunikasi sama sekali,” tegas Camat Bandar Petalangan, Ramli, S.Pd, M.Pd, Minggu (22/6/2025).

Ramli menjelaskan bahwa dari empat perusahaan besar yang beroperasi di wilayah tersebut, tiga di antaranya masih menunjukkan itikad baik, meskipun bantuan yang dijanjikan masih menunggu persetujuan pusat. Sementara PT Serikat Putra belum sekalipun memberikan tanggapan resmi terhadap berbagai surat dan ajakan diskusi yang dilayangkan oleh pihak kecamatan.

“Kami sudah berkali-kali mengirimkan surat resmi, bahkan membuka ruang dialog secara langsung. Tapi tidak pernah ada tanggapan ataupun kehadiran dari perwakilan perusahaan ke kantor camat,” ujarnya.

Menurut Ramli, untuk menuntaskan perbaikan jalan, pihaknya sampai harus meminjam satu unit mobil ready-mix, namun masih kekurangan satu unit lagi agar pekerjaan dapat selesai hingga ke jalan lintas timur.

“Kalau memang ada kendala, kami ingin tahu. Kami terbuka untuk berdiskusi. Jangan sampai perusahaan terus tutup mata sementara masyarakat terus berjuang sendiri,” tambahnya.

Ramli pun menegaskan akan mengambil langkah lanjutan dengan mendatangi langsung manajemen PT Serikat Putra. Menurutnya, sudah saatnya perusahaan bersikap terbuka terhadap lingkungan dan masyarakat tempat mereka menjalankan usaha.

“Kalau tidak juga ada itikad baik, saya akan laporkan langsung ke Pak Bupati. Jangan sampai masyarakat yang turun ke jalan dulu baru mereka bergerak,” tandasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari PT Serikat Putra terkait tudingan tersebut. Masyarakat berharap agar perusahaan-perusahaan besar yang memanfaatkan infrastruktur desa juga ikut bertanggung jawab dalam perawatannya. (*)