DPRD Pekanbaru Sebut Pemindahan Lokasi CFD ke Kampung Bandar Bukan Solusi
Pekanbaru, Terbilang.id - Rencana Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk memindahkan lokasi Car Free Day (CFD) ke kawasan Kampung Bandar, yang terletak di tepian Sungai Siak, mendapatkan respon kritis dari pihak legislatif. Pemko beralasan bahwa pemindahan ini bertujuan untuk menghidupkan kawasan tersebut, yang diharapkan dapat mendorong geliat ekonomi dan pariwisata.
Namun, langkah ini mendapat tanggapan dari Komisi I DPRD Kota Pekanbaru, khususnya Syafri Syarif. Menurutnya, pemindahan CFD bukanlah solusi yang efektif untuk menghidupkan kawasan Kampung Bandar.
“Pemindahan CFD bukan langkah yang tepat jika tujuan utamanya adalah mengurangi polusi dan memberi ruang publik yang nyaman bagi masyarakat. Lokasi CFD yang ada saat ini sudah efektif dalam mencapai tujuan tersebut,” ujar Syafri.
Selain itu, Syafri juga menilai bahwa untuk menghidupkan Kampung Bandar, Pemko harus fokus pada pengembangan fasilitas yang mendukung aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat, seperti ruang bagi pelaku UMKM dan sarana untuk kegiatan budaya.
“CFD yang hanya berlangsung satu kali seminggu tidak akan cukup memberikan dampak yang signifikan untuk mengembangkan kawasan tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kota Pekanbaru, Datuk Seri Rizky Bagus Oka, memberikan dukungan terhadap upaya Pemko untuk menghidupkan Kampung Bandar. Namun, ia menekankan perlunya kajian lebih mendalam terkait kesesuaian lokasi untuk CFD, dengan mempertimbangkan kenyamanan pengunjung, aksesibilitas, dan kesiapan infrastruktur.
Pemko Pekanbaru sendiri menyatakan bahwa rencana pemindahan CFD ke Kampung Bandar akan diiringi dengan penataan kawasan yang lebih tertata dan disiapkannya fasilitas pendukung untuk kegiatan ekonomi, seperti area untuk pedagang. Dengan harapan, kawasan tersebut akan lebih hidup dan ramai dikunjungi masyarakat.
