Simbol Harmoni Di Ujung Negeri, Kelenteng Tiong Gi Keng Bengkalis Rayakan Hari Ulang Tahun Ke 8

Simbol Harmoni Di Ujung Negeri, Kelenteng Tiong Gi Keng Bengkalis Rayakan Hari Ulang Tahun Ke 8
Acara ini dipimpin langsung oleh anggota DPRD Bengkalis, Hardianto, yang juga dikenal sebagai tokoh masyarakat Tionghoa setempat.

Bengkalis, Terbilang.id - Suasana Malam terasa lebih hidup di Desa Pangkalan Nyirih, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Kelenteng Tiong Gi Keng, rumah ibadah umat Tionghoa di wilayah pesisir ini, genap berusia delapan tahun. Sebuah perayaan yang tak hanya menandai pertambahan usia bangunan spiritual, tetapi juga meneguhkan makna kebersamaan lintas budaya di bumi Rupat. Kamis (17/7/2025)

Perayaan ulang tahun berlangsung selama dua malam, Kamis dan Jumat (17–18 Juli 2025), dan dimeriahkan oleh hiburan rakyat dari Bengkalis, Pekanbaru, Medan, hingga Jakarta. Warga dari berbagai latar belakang tumpah ruah menyaksikan pertunjukan dan menikmati suasana penuh sukacita. Di balik gegap gempita itu, hadir semangat persaudaraan yang kian tumbuh di pulau terluar ini.

Mewakili Bupati Bengkalis Kasmarni, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Johansyah Syafri turut hadir pada malam pertama acara. Dalam sambutannya, ia membawa pesan yang dalam:

"Kami berharap keluarga besar Kelenteng Tiong Gi Keng selalu diberi kesehatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan. Jadikan momen ini sebagai refleksi dan motivasi untuk terus bertumbuh," ucap Johansyah.

Lebih dari sekadar ucapan seremonial, Pemerintah Kabupaten Bengkalis juga menyampaikan apresiasi terhadap peran aktif masyarakat Tionghoa dalam mendukung pembangunan dan menjaga keharmonisan sosial.

"Kebersamaan lintas etnis seperti ini adalah kekuatan kita bersama. Harus terus kita rawat untuk mewujudkan Bengkalis yang bermarwah, maju, dan sejahtera," tambah Johansyah.

Acara ini dipimpin langsung oleh anggota DPRD Bengkalis, Hardianto, yang juga dikenal sebagai tokoh masyarakat Tionghoa setempat. Ia memastikan perayaan ini menjadi ajang silaturahmi, bukan hanya internal umat, tapi juga lintas agama dan etnis.

Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Kepala Dinas Damkar H. Alfakhrurazzy, Camat Rupat Hariadi, Camat Rupat Utara Aulia Fikri, dan Kades Pangkalan Nyirih Mursalim.

Delapan tahun mungkin masih muda bagi sebuah kelenteng, tapi semangat yang tumbuh di Tiong Gi Keng menunjukkan kedewasaan dalam merajut toleransi dan cinta tanah air. Di ujung utara Pulau Rupat, pesan kebhinekaan itu berdiri tegak, diiringi suara genderang, nyala dupa, dan doa-doa yang tak pernah lelah dikirimkan pada langit. (*)