Diduga Tak Ada Empati Perusahaan, Disnakertrans Riau Investigasi Kecelakaan Kerja Di Pabrik APR

Pelalawan, Terbilang.id - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau langsung bergerak cepat menyikapi insiden kecelakaan kerja yang menewaskan seorang pekerja di pabrik rayon PT Asia Pacific Rayon (APR), Sabtu (21/6/2025).
Melalui Bidang Pengawasan, Disnakertrans telah membentuk tim investigasi untuk menelusuri penyebab kejadian dan mengevaluasi kepatuhan perusahaan terhadap standar keselamatan kerja.
“Tim sudah dibentuk dan surat tugasnya telah diterbitkan oleh Pak Kadis. Ketua timnya adalah Pak Dr. Junaedi, dan hari ini langsung turun ke lokasi,” ujar Kepala Bidang Pengawasan Disnakertrans Riau, Bayu Surya, Ahad (22/6/2025).
Menurut Bayu, investigasi akan meliputi olah tempat kejadian perkara (TKP), pengumpulan keterangan dari pihak terkait, dan peninjauan aspek keselamatan kerja di lapangan.
“Kami tunggu hasil resmi dari tim investigasi sebelum mengambil langkah lanjutan,” tegasnya.
Ketua tim, Zulnaedi, mengonfirmasi pihaknya telah bergerak menuju kawasan pabrik di komplek RAPP, Pangkalan Kerinci.
"Saat ini dalam perjalanan ke TKP untuk melakukan penelusuran langsung," singkatnya.
Namun, di luar proses formal investigasi, publik dikejutkan oleh keluhan keluarga korban yang mengaku kecewa atas penanganan jenazah oleh pihak perusahaan. Korban, Nanda Satria, dinyatakan meninggal dunia di klinik perusahaan, namun pemulangan jenazah ke kampung halaman dilakukan dalam kondisi tertutup rapat di dalam peti, tanpa memberi kesempatan keluarga melihat untuk terakhir kali.
“Peti jenazah bahkan tidak diturunkan dari ambulans, langsung dibawa ke kampung halaman. Kami merasa diperlakukan tidak manusiawi,” ungkap salah satu ninik mamak dari pihak istri korban, Dessi, yang tak kuasa menahan kekecewaan.
Kritik juga diarahkan kepada pihak perusahaan karena jenazah dikabarkan diantar menggunakan ambulans milik Pemkab yang tidak layak, alih-alih kendaraan resmi perusahaan.
“Kaca ambulansnya pecah. Untuk jarak jauh seperti ke Sumatera Utara, seharusnya perusahaan menyediakan kendaraan yang memadai. Ini bukan sekadar soal prosedur, tapi soal empati,” tegas pihak keluarga.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari manajemen APR terkait insiden kecelakaan kerja maupun tudingan perlakuan terhadap korban. Sementara itu, Disnakertrans Riau memastikan akan menindak tegas jika ditemukan pelanggaran dalam aspek keselamatan kerja. (*)