Uang Praktik Jadi Penghalang Ujian, Siswa SMK Di Rokan Hulu Gadaikan HP Demi Pendidikan

Rokan Hulu, Terbilang.id - RL, seorang siswa kelas satu di SMK Negeri 1 Bangun Purba, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, terpaksa tidak bisa mengikuti ujian pada Senin (2/6/2025) karena belum membayar uang praktik sebesar Rp 240.000. Dalam kondisi sulit, RL sampai menggadaikan handphone miliknya agar bisa kembali ke sekolah dan mengikuti ujian.
Kisah ini dikonfirmasi langsung oleh kakaknya, AL, yang menyatakan bahwa adiknya sempat pulang dari sekolah pada pagi hari karena diminta melunasi biaya praktik.
“Mamak tak punya uang, jadi adik saya menangis. Dia mau ikut ujian, tapi uang praktik belum dibayar,” ujar AL, Selasa (3/6/2025).
Dalam kondisi putus asa, RL pergi ke konter untuk menggadaikan HP-nya. Namun, sesampainya di sekolah, muncul teguran dari seorang guru soal siapa yang menyebarkan informasi ke media.
“Adik saya jawab mungkin saya yang kasih tahu. Duit praktik masih dipegang adik saya, terus guru itu nelpon saya. Setelah itu, adik saya akhirnya bisa ikut ujian,” lanjut AL.
RL memang akhirnya diizinkan ikut ujian setelah informasi ini viral, tetapi AL menegaskan tidak ada niat untuk menjatuhkan pihak sekolah. Ia hanya ingin memperjuangkan hak pendidikan adiknya.
AL juga mengungkap bahwa adiknya yang lain, baru saja lulus dari sekolah yang sama, mengalami masalah serupa seminggu sebelumnya. Saat ingin mendaftar kuliah gratis, sang adik membutuhkan surat keterangan lulus. Namun, nilai salah satu mata pelajaran belum diberikan karena ia belum membeli buku pelajaran.
“Adik saya janji beli dua hari lagi, tapi gurunya tetap tak kasih nilai. Padahal waktu pendaftaran kuliah hampir habis,” tutur AL.
Menanggapi pemberitaan ini, Pelaksana Harian (Plh) Kepala SMKN 1 Bangun Purba, Habibi, memberikan klarifikasi bahwa sekolah tidak pernah melarang siswa ikut ujian karena masalah administrasi.
“Kami tidak pernah menyuruh anak pulang. Buktinya nilai ujian RL sudah masuk. Sekolah tidak pernah menjadikan uang praktik sebagai syarat mutlak ikut ujian,” ujarnya.
Meski membantah tudingan, pihak sekolah tetap menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi. (*)