Tekan Angka Kecelakaan Perairan, Polairud Polres Batang Bagikan Peralatan Keamanan

Tekan Angka Kecelakaan Perairan, Polairud Polres Batang Bagikan Peralatan Keamanan
Kapolres Batang, AKBP Saufi Salamun. (Foto: terbilang.id)

Batang, Terbilang.id - Polda Jawa Tengah secara serentak hari ini menggelar Apel 'Ikan Selayar'. Apel Ikan Selayar yang dimaksud adalah "Ikut andil dalam keselamatan berlayar". Apel keselamatan perairan itu juga dilaksanakan jajaran Polres Batang, Jawa Tengah yang dilaksanakan di Safari Beach Jateng, kawasan Pantai Sigandu, Rabu (08/3/2023). 

Dalam amanatnya Kapolres Batang, AKBP Saufi Salamun mengatakan, cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang terjadi sejak Januari hingga Februari 2023, mengakibatkan 17 kejadian kecelakaan dengan korban 13 orang meninggal. 

"Beberapa kejadian atau insiden perairan tersebut diantaranya adalah kapal kandas, klarat, terbalik, sejak Januari hingga Februari 2023 ada 13 orang yang meninggal dunia," ujarnya didampingi Wakapolres Batang, Raharja dan Kasatpolairut Iptu Zaenal Mutakin.

Iku Andil Keselamatan Berlayar (Ikan Selayar) kata Kapolres, merupakan program yang lahir dari rasa perihatin atas terjadinya musibah laka laut atau air di wilayah hukum Polda Jateng. 

"Berdasarkan data Kamtibmas Ditpolairud Polda Jateng pada tahun 2022-2023, di wilayah jajaran Polda Jateng terdapat kejadian laka perairan sebanyak 186 kejadian, dengan jumlah korban meninggal dunia 131 orang, jumlah korban yang belum ditemukan 30 orang dan korban luka luka 4 orang," urainya.

Dari jumlah 131 orang meninggal dunia kata Dia, terdapat 54 orang meninggal karena disebabkan karena tenggelam, hanyut dan jatuh di laut atau perairan. Salah satu kejadian menonjol dan sempat menjadi pemberitaan nasional yakni terjadi pada tahun 2021 pada saat hari raya Idul Fitri. "Insiden itu terjadi di kawasan Waduk Kedungombo Kabupaten Boyolali yang mengakibatkan 9 orang meninggal dunia," paparnya.

Adapun faktor penyebab dari kejadian laka air tersebut kata Saufi, adalah kurangnya kepedulian dan kesadaran masyarakat perairan tentang pentingnya mengutamakan keselamatan disaat beraktivitas di perairan, contohnya yaitu menaikan penumpang wisatawan melebihi daya tampung perahu wisata dan para penumpang tidak menggunakan alat keselamatan diri (life jacket).

"Kita juga menemukan faktor lainnya yakni Nahkoda perahu masih dibawah umur serta tidak mempunyai kompetensi dibidangnya, sehingga hal ini mengakibatkan perahu tenggelam dan 9 orang meninggal dunia," urainya.

Guna mencegah dan meminimalisir kejadian laka laut/air di objek wisata perairan danau, waduk, bendungan, sungai, pesisir laut yang ada di wilayah Polda Jateng, maka perlu dilakukan langkah-langkah yang nyata yaitu dengan melaksanakan kegiatan Ikan Selayar.

"Apel Ikan Selayar dilaksanakan secara serentak dan bersama sama diseluruh wilayah hukum Polda Jateng dengan membagikan life jacket di obyek wisata perairan di 35 lokasi. Untuk di Batang sendiri kami membagikan 30 life jacket kepada para relawan dan aktivis pariwisata," tandasnya.

"Perlu kami informasikan, sampai saat ini Polda Jateng telah membagikan 3.700 buah life jacket kepada masyarakat perairan. Ini adalah bagian atau upaya kita untuk menekan atau menurunkan angka kecelakaan di wilayah perairan serta memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa penggunaan atau pemakaian alat keselamatan disaat beraktivitas di perairan adalah sudah menjadi standar operasional prosedur serta menjadikan budaya keselamatan aktivitas di wisata perairan menjadi budaya kita semua," pungkasnya.