Pekanbaru, Terbilang.id - Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution menyaksikan penanaman bibit pohon di Desa Makmur Kecamatan, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Senin (20/3) pagi. Penanaman bibit pohon ini merupakan komitmen kuat Pemerintah Indonesia dalam mendorong pemulihan iklim dan lingkungan.
"Saya menghadiri Gerakan Penanaman Pohon pada Hari Desa Asri Nusantara yang digelar oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Kegiatan penanaman pohon ini digelar di Desa Makmur Kecamatan, Kabupaten Pelalawan," kata Indra Pomi.
Kegiatan penanaman pohon ini dilakukan oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin. Dalam pidatonya, Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa menanam pohon bagian itu bagian dari iman.
"Kita harus terus menanam pohon untuk mengganti pohon yang sudah rusak. Kota Pekanbaru juga tetap melakukan penanaman pohon untuk memperbaiki paru-paru kota," ujarnya.
Pemko Pekanbaru telah menetapkan ruang terbuka hijau (RTH) dalam Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang harus ditanam dengan pohon-pohon. Masyarakat Pekanbaru juga mesti membudayakan penanaman pohon ini agar kota ini sejuk.
"Usai kegiatan, Wapres Ma'ruf Amin langsung kembali ke Jakarta," ucap Indra Pomi.
Dalam pidatonya, Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan, perubahan iklim dan dampak yang ditimbulkan merupakan sebuah keniscayaan. Dampak perubahan iklim dapat diminimalisir apabila dilakukan upaya pencegahan yang baik. Oleh karena itu, diperlukan kontribusi melalui gerakan-gerakan nyata dalam upaya mitigasi dampak perubahan iklim, salah satunya penghijauan di tingkat desa yang merupakan tonggak dasar ketahanan sebuah negara.
“Dengan jumlah desa yang hampir mencapai 75.000 dan mencakup sekitar 88 persen dari total wilayah Indonesia, maka gerakan Desa Menghijaukan Dunia tentu berbicara sangat lantang tentang kontribusi Indonesia untuk memitigasi dampak perubahan iklim,” tuturnya.
Gerakan mitigasi dampak perubahan ini sejalan dengan pesan tegas Indonesia yang telah disampaikan Wapres pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tentang Iklim di Mesir beberapa waktu lalu. Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mendorong pemulihan iklim dan lingkungan.
“Sebagaimana yang telah saya sampaikan dalam sesi puncak KTT COP-27 di Sharm el-Sheikh, Mesir pada November 2022 yang lalu, Indonesia berkomitmen dan mengajak seluruh negara agar peduli terhadap ancaman bencana akibat perubahan iklim, serta melakukan aksi nyata untuk mendorong pemulihan lingkungan dan iklim yang kuat dan inklusif,” papar Wapres Ma'ruf Amin.
Mengingat pentingnya aksi nyata ini, seluruh masyarakat, khususnya di desa, perlu mendapatkan literasi, edukasi, mengawal, dan mengimplementasikan aksi nyata ini secara berkelanjutan. Pemerintah Desa harus mendapatkan penguatan kapasitas institusional dalam rangka mengantisipasi, merencanakan aksi, serta merespons tantangan perubahan iklim.
“Masyarakat desa, tokoh agama, tokoh adat, BUMDes dan pemangku kepentingan di tingkat desa perlu dilibatkan secara aktif dalam setiap aksi nyata terkait mitigasi dampak perubahan iklim,” tambah Wapres Ma'ruf Amin
Scara garis besar, langkah utama yang dapat dilakukan dalam mewujudkan pembangunan berketahanan iklim ini adalah dengan mengalokasikan penggunaan dana desa yang tepat guna. Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Desa telah diminta bekerja sama mengelola Dana Desa secara akuntabel dan penuh integritas.
Sebelumnya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, melaporkan bahwa dalam Gerakan Penanaman Pohon yang dilakukan secara serentak berjumlah 8.508.327 pohon. Secara simbolis, penanaman pohon ini diikuti oleh 8 desa secara daring. Diharapkan, gerakan ini dapat menjadikan desa Indonesia yang Asri dan hijau.
“Semoga Allah SWT meridai usaha kita dalam melestarikan lingkungan menuju kawasan desa yang aman dan nyaman,” ucapnya.
Sumber : Advetorial