Kejar Target Zero Putus Sekolah, Disdik Pekanbaru Siapkan Dana Tebus Ijazah Siswa Kurang Mampu

Kejar Target Zero Putus Sekolah, Disdik Pekanbaru Siapkan Dana Tebus Ijazah Siswa Kurang Mampu
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Abdul Jamal

Pekanbaru, Terbilang.id - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus menggenjot upaya mencapai target Zero Putus Sekolah, salah satunya dengan memberikan bantuan biaya pendidikan bagi anak kurang mampu dan menebus ijazah siswa yang ditahan pihak sekolah karena tunggakan biaya pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, menyampaikan bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan sekolah swasta untuk menyelesaikan persoalan penahanan ijazah. Langkah ini dilakukan agar anak-anak tetap memiliki akses melanjutkan pendidikan maupun memasuki dunia kerja.

“Tentang penahanan ijazah, kalau di sekolah negeri, itu tinggal perintah kita (untuk dikeluarkan). Di swasta, akan kita carikan solusi. Kita akan koordinasikan,” ujarnya, Rabu (30 Juli 2025).

Disdik Pekanbaru akan meminta sekolah swasta memberikan keringanan pembayaran bagi siswa yang ijazahnya ditahan. Misalnya, jika tunggakan mencapai Rp5 juta, pemerintah akan menegosiasikan pembayaran sebagian sebagai jalan tengah.

“Kalau hutangnya Rp5 juta, mungkin kita bayar Rp2 juta atau Rp3 juta. Jadi kita minta juga swasta berikan keringanan supaya ijazah bisa dikeluarkan,” jelas Jamal.

Untuk tahap awal, Disdik akan menggunakan zakat profesi guru yang dikumpulkan setiap bulan, dengan estimasi dana mencapai Rp150 juta, guna menebus ijazah siswa. Dana tersebut digunakan karena program ini belum dianggarkan dalam APBD Kota Pekanbaru.

“Kalau untuk sekadar menebus ijazah, itu dibolehkan. Kita mencontoh seperti di DKI Jakarta yang menggunakan zakat profesi,” tambahnya.

Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho juga telah memberikan instruksi agar Disdik membantu siswa yang kesulitan membayar biaya pendidikan, terutama di sekolah swasta. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk intervensi agar tidak ada lagi anak yang terpaksa putus sekolah karena alasan ekonomi.

Saat ini, Pemko Pekanbaru sedang melakukan pendataan terhadap anak-anak putus sekolah untuk segera dikembalikan ke bangku pendidikan sesuai jenjang masing-masing. (*)