Masyarakat Dan Insan Kejaksaan Berduka, Kejari Bengkalis Dr. Sri Odit Megonondo Tutup Usia

Masyarakat Dan Insan Kejaksaan Berduka, Kejari Bengkalis Dr. Sri Odit Megonondo Tutup Usia
Kepala Kejari Bengkalis, Dr. Sri Odit Megonondo, S.H., M.H

Bengkalis, Terbilang.id - Kabar duka menyelimuti Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkalis dan masyarakat Kabupaten Bengkalis. Kepala Kejari Bengkalis, Dr. Sri Odit Megonondo, S.H., M.H., wafat pada Rabu malam, 9 Juli 2025 sekitar pukul 21.00 WIB di Semarang, Jawa Tengah, dalam usia 45 tahun. Almarhum berpulang akibat serangan jantung dan direncanakan dimakamkan di kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah.

Semasa hidup, almarhum dikenal sebagai figur tegas, sederhana, dan berdedikasi tinggi dalam penegakan hukum. Selama menjabat di Bengkalis, ia aktif memimpin berbagai langkah strategis dalam pemberantasan korupsi, pelayanan hukum, dan memperkuat hubungan antara institusi Kejaksaan dengan masyarakat.

Kepala Seksi Intelijen Kejari Bengkalis, Wahyu Ibrahim, menyampaikan duka mendalam atas kepergian almarhum.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami keluarga besar Kejari Bengkalis sangat berduka atas wafatnya Bapak Dr. Sri Odit Megonondo. Semoga almarhum husnul khatimah dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ucap Wahyu dalam pernyataan resmi.

Ungkapan duka juga datang dari berbagai kalangan, termasuk jurnalis yang tergabung dalam Forum Wartawan Kejaksaan Negeri (Forwari) Bengkalis. Ketua Forwari, Rudi, menyebut almarhum sebagai sosok pemimpin humanis yang tak berjarak dengan insan pers.

“Semoga almarhum dilapangkan jalannya dan amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT. Aamiin,” ujarnya.

Kepergian Dr. Sri Odit Megonondo dinilai sebagai kehilangan besar, tidak hanya bagi institusi Kejaksaan tetapi juga bagi masyarakat Bengkalis. Jejak pengabdian dan integritasnya dalam penegakan hukum akan menjadi warisan moral dan institusional yang terus dikenang.

Bagi masyarakat dan rekan sejawat, almarhum bukan hanya aparat penegak hukum, tetapi juga pemimpin yang memiliki sentuhan kemanusiaan dalam bekerja, serta mampu menjaga keseimbangan antara ketegasan hukum dan pendekatan sosial.

Selamat jalan, Pak Kajari. Dedikasi dan integritasmu akan terus menjadi inspirasi. (*)