Lelah Diperiksa Selama 9 Jam, Ditreskrimsus Kembali Panggil Sekwan DPRD Riau Kamis Mendatang
Pekanbaru, Terbilang.id - Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Riau, Muflihun, Hadiri Panggilan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Riau dalam kapasitasnya sebagai saksi atas penyidikan dugaan korupsi perjalanan dinas luar daerah terindikasi fiktif tahun anggaran 2020 -2021.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Kombes Pol Nasriadi mengatakan telah memintai keterangan Sekretaris DPRD Riau periode 2020 - 2021 Muflihun, Senin (5/8/2024).
"Yang bersangkutan (Muflihun, red) telah memenuhi panggilan kita, saat ini masih diperiksa sebagai saksi. Kita periksa dari jam 10 pagi sampai jam 7 malam, ada 50 pertanyaan yang kita berikan," kata Kombes Pol Nasriadi.
Selain itu Kombes Pol Nasriadi juga Mengatakan, proses pemeriksaan harus dihentikan sementara dikarenakan Muflihun mengaku kelelahan dan harus beristirahat.
"Pemeriksaan belum selesai, baru 50 pertanyaan yang bersangkutan sudah lelah dan sudah tidak konsen, akhirnya diputuskan untuk pemeriksaan dipending," ungkapnya.
Kombes Pol Nasriadi menyebutkan pihaknya telah sampai pada pertanyaan mengenai tupoksi Miflihun sebagai pejabat dan indikasi penyimpangan yang terjadi selama dia menjabat.
"Kita masih bertanya mengenai tupoksi saksi sebagai Sekwan DPRD Riau, mengenai struktur kepemimpinan dan indikasi penyimpangan anggaran yang terjadi selama 2020 hingga 2021.
Dilanjutkannya, pemeriksaan akan dilanjutkan pada Kamis, 8 Agustus 2024 mendatang. Dirinya meminta Muflihun untuk membawa bukti guna kelengkapan data.
"Tadi tidak banyak data yang dibawa sehingga menjawab pertanyaan yang seingatnya saja. Jadi nanti kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut pada Kamis minggu ini, tanggal 8," pungkasnya.
Untuk diketahui, setelah melakukan berbagai upaya proses penyidikan, Polda Riau berhasil mengungkapkan sedikitnya terdapat 35.836 tiket perjalanan terindikasi fiktif. Polda Riau juga akan melakukan verifikasi kembali ke pihak maskapai.
Dari proses penyidikan jumlah SPJ luar daerah pada tahun 2020-2021 yang fiktif 12.604. Tiket keseluruhan yang sudah terverifikasi di Lion Group saat penyelidikan sudah bertambah menjadi 35.836 tiket yang tentunya terindikasi fiktif sehingga akan dilakukan verifikasi kembali ke pihak maskapai terkait.