LAMR Nobatkan Datuk Seri Setia Amanah Kepada Gubernur Riau Abdul Wahid

Pekanbaru, Terbilang.id - Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau menobatkan gelar kehormatan “Datuk Seri Setia Amanah” kepada Gubernur Riau Abdul Wahid dalam sebuah prosesi adat megah yang digelar di Gedung LAM Riau, Sabtu pagi (5/7/2025).
Penabalan dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau, Datuk Seri H. Raja Marjohan Yusuf. Kehadiran Gubernur Riau bersama istri, Henny Sasmita, disambut secara adat melalui arak-arakan kompang dan persembahan silat Melayu, menandakan penghormatan tinggi dari masyarakat adat Melayu Riau.
Prosesi penabalan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, seperti Ketua DPRD Riau Kaderismanto, Wakil Ketua DPRD Parisman Ihwan, Forkopimda Riau, Ketua DPH LAM Riau Taufik Ikram Jamil, Pj Sekda Riau M. Job Kurniawan, serta ratusan undangan lainnya.
Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Riski Alwi, qori nasional asal Riau, dilanjutkan dengan pembacaan riwayat hidup Gubernur Abdul Wahid dan Surat Keputusan penabalan gelar adat dari LAM Riau.
Gelar “Datuk Seri Setia Amanah” disematkan kepada Abdul Wahid melalui prosesi penabalan yang sarat makna. Ketua MKA LAM Riau membacakan warkah penabalan, kemudian dilanjutkan dengan penyematan tanjak, selempang, keris, dan pingat sebagai simbol kehormatan dan tanggung jawab adat.
Acara diakhiri dengan prosesi tepuk tepung tawar, diikuti oleh tokoh adat dan pejabat daerah sebagai bentuk restu dan doa bagi kepemimpinan Gubernur Abdul Wahid.
Ketua DPH LAM Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, menyampaikan bahwa penabalan gelar ini dilakukan setelah proses penilaian seksama. Ia menyebut bahwa sejak dilantik sebagai Gubernur Riau, Abdul Wahid menunjukkan komitmen kuat terhadap budaya Melayu Riau.
"Penabalan ini penting karena selama lebih dari satu tahun gelar ini kosong setelah masa jabatan Gubernur sebelumnya berakhir,” ujar Taufik.
Selain itu, Gubernur Wahid juga dinilai berjasa dalam memajukan kebudayaan Melayu, di antaranya dengan mendorong Ranperda Pemajuan Kebudayaan Melayu Riau, serta mendukung aspirasi pembentukan Daerah Istimewa Riau. (*)