Jelang Kedatangan Wapres Dalam Event Budaya Pacu Jalur Kuansing, Polda Riau Berharap Tamu Tak Disambut Dengan Asap Karhutla

Jelang Kedatangan Wapres Dalam Event Budaya Pacu Jalur Kuansing, Polda Riau Berharap Tamu Tak Disambut Dengan Asap Karhutla
Kepolisian Daerah (Polda) Riau menaruh perhatian serius terhadap potensi gangguan asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Pekanbaru, Terbilang.idMenjelang pelaksanaan event budaya akbar Pacu Jalur 2025 di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Kepolisian Daerah (Polda) Riau menaruh perhatian serius terhadap potensi gangguan asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Event tahunan yang menjadi kebanggaan masyarakat Riau itu direncanakan akan dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, bersama tamu-tamu penting dari dalam dan luar negeri. Oleh sebab itu, Kapolda Riau, Irjen Pol. Herry Heryawan, mengingatkan seluruh pihak agar tidak mengabaikan potensi ancaman karhutla yang bisa mencoreng citra daerah.

“Insya Allah akan kedatangan Wakil Presiden. Jangan sampai tamu-tamu kita disambut dengan kabut asap. Itu akan memalukan kita semua,” tegas Herry dalam rapat evaluasi penanganan karhutla di Gedung Daerah Riau, Selasa (22/7/2025).

Herry menyampaikan bahwa Polda Riau, bersama TNI dan pemerintah daerah, terus berkolaborasi melakukan pencegahan, pemadaman, serta penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran lahan. Sejauh ini, sepanjang Januari–Juli 2025, pihak kepolisian telah menangani 35 kasus karhutla dan menetapkan 44 orang sebagai tersangka.

“Ini bukan hanya tentang hukum, tapi menjaga Tuah dan Marwah Riau. Kita tidak ingin Riau terus mendapat stigma negatif sebagai daerah penghasil asap,” imbuhnya.

Polda Riau secara khusus mengingatkan masyarakat, terutama di wilayah-wilayah rawan seperti Rokan Hilir, Rokan Hulu, dan Kuansing, agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Potensi kemunculan titik api di puncak musim kemarau bisa mengancam kelancaran pelaksanaan event dan kenyamanan tamu undangan.

“Kami berharap seluruh elemen masyarakat ikut menjaga lingkungan dan marwah Riau. Pacu Jalur bukan hanya warisan budaya, tapi wajah kita di hadapan tamu nasional dan internasional,” tutup Herry. (*)