ITB Tawarkan Pinjol Buat Bayar Kuliah, Anies: Orangtua yang Kondisinya Berat akan Kesulitan

ITB Tawarkan Pinjol Buat Bayar Kuliah, Anies: Orangtua yang Kondisinya Berat akan Kesulitan
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan di Kampung Muka, Ancol, Jakarta Utara, Senin (29/1/2024).

Jakarta, Terbilang.id - Baru - baru ini heboh mengenai ITB yang menawarkan pembayaran kuliah pakai jasa pinjaman online atau pinjol, Hebohnya penawaran ITB tersebut setelah akun X ITBfess menyoroti pamflet berisi informasi terkait pembayaran biaya kuliah bulanan di ITB yang bisa dicicil.

"Anjaaaay, disuruh pinjol sama itb!

Kami segenap civitas akademik ITB mengucapkan "SELAMAT MEMBAYAR CICILAN BESERTA BUNGANYA"," tulis akun tersebut.

Tertera dalam pamflet tersebut informasi mengenai cicilan yang bisa diambil selama 6 sampai 12 bulan.

Kemudian juga tertulis bahwa pengajuan tanpa DP dan tanpa jaminan apapun.

Disajikan pula simulasi pembayaran cicilan dimana jika mengajukan biaya pendidikan sebesar Rp12.500.000 dalam 12 bulan.

Maka setiap bulan mahasiswa dapat mencicil Rp1.291.667.

Angka tersebut sudah termasuk biaya bulanan platform sebesar 1,75 persen dan biaya persetujuan sebesar 3 persen.

Terkait hal ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut merespons viralnya isu terkait pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui layanan pinjaman online (pinjol) yakni Danacita.

Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi Aman Santosa menerangkan, pihaknya telah memanggil PT Inclusive Finance Group (Danacita) pada 26 Januari 2024 untuk dimintai penjelasan lebih lanjut.

Adapun Danacita merupakan Penyelenggara Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) yang telah memperoleh izin (legal) dari OJK tanggal 2 Agustus 2021 dan memiliki bisnis utama memberikan layanan pembiayaan pendidikan.

Dalam penjelasan Danacita, diketajui bahwa Danacita dan ITB telah melakukan kerja sama untuk penyediaan fasilitas pendanaan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk mahasiswa ITB.

"Kerjasama tersebut dilakukan dalam rangka memberikan pilihan jalan keluar bagi mahasiswa yang kesulitan melakukan pembayaran UKT," tutur Aman dalam keterangannya ditulis Sabtu (27/01).

Aman mengatakan, pinjaman baru diberikan jika terdapat pengajuan dari mahasiswa yang bersangkutan dan telah melalui proses analisis kelayakan oleh Danacita.

Berdasarkan penelitian OJK manfaat ekonomi (suku bunga) yang dikenakan oleh Danacita telah sesuai dengan SEOJK Nomor 19/SEOJK.06/2023.

Danacita juga menyampaikan bahwa kerjasama dengan ITB itu bukan yang pertama kali terjadi, namun juga telah dilakukan dengan perguruan tinggi lainnya.

"Sebagai tindak lanjut, OJK telah meminta Danacita untuk tetap memperhatikan aspek kehati-hatian dan transparansi dalam penyaluran pembiayaannya dan lebih meningkatkan edukasi kepada mahasiswa mengenai hak dan kewajiban konsumen, termasuk aspek risikonya dan seluruh aspek pelindungan konsumen lainnya," jelas dia.

Capres nomor urut 01 Anies Baswedan turut angkat bicara terkait kabar penggunaan layanan pinjaman online, Danacita, untuk pembiayaan kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Menurut mantan Menteri Pendidikan itu, permasalahan tersebut gejala masalahnya pada anggaran dari pemerintah untuk pendidikan tinggi yang semakin hari semakin sedikit.

"Sehingga beban universitas, beban institut dan beban orang tua menjadi besar. Dalam kondisi seperti itu orang tua yang statusnya makmur bisa mendanai tapi orang tua yang kondisinya berat akan kesulitan," kata Anies di Kampung Muka, Ancol, Jakarta Utara, Senin (29/1/2024).

Bekas Gubernur DKI Jakarta ini menilai penyelesaiannya harus pada akar masalahnya. Akar masalahnya adalah komitmen negara untuk investasi pada pendidikan.

"Mereka yang sedang kuliah seperti sekarang lagi kuliah misalnya kasusnya ITB, pandang itu sebagai investasi. Memberikan biaya untuk anak -anak ini bisa selesai dan bisa jadi insinyur nanti ketika mereka lulus produktifitas itu akan membuat pereknomian kita berkembang, pajak negara akan meningkat, pemasukan negara meningkat," tegasnya.

Anies menjelaskan bahwa investasi pendidikan tersebut dalam artian diberikan bantuan pembiayaan.

"Jadi cara pandangnya ini investasi, lalu hasilnya kapan? Bukan pajak tahun depan. Hasilnya saat mereka produktif, mereka meningkatkan pereknomian, perekonomiannya menghasilkan uang pajak, jadi siklusnya begitu," tegasnya

Penulis : Didi Hasriadi