Ada OTT Dalam Penerimaan Calon Bintara Polri, 5 Personil Polda Jateng Disidang

Ada OTT Dalam Penerimaan Calon Bintara Polri, 5 Personil Polda Jateng Disidang
Ilustrasi Gambar OTT (Istimewa)

Semarang, Terbilang.id - Tim Divisi Propam Polri melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terkait adanya 'jual beli' penerimaan Bintara di lingkungan Polda Jawa Tengah.

Dalam OTT ini, Tim Propam Mabes Polri mengamankan lima orang personel Polda Jateng yang saat itu bertugas sebagai Panitia Seleksi (Pansel). Selain itu, turut juga diamankan sejumlah uang miliaran rupiah sebagai barang bukti.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iqbal Alqudussy menjelaskan jika lima anggota yang diamankan tersebut terdiri dari dua orang berpangkat Kompol, satu orang berpangkat AKP, dan dua orang sisanya berpangkat Brigadir.

"Adapun kelima oknum ini terdiri dari dua Kompol, satu AKP dan dua Bintara. Mereka adalah Kompol AR, Kompol KN, AKP CS, Bripka Z san Brigadir EW," ujar Iqbal

Iqbal mengatakan bahwa lima anggota yang diamankan Propam tersebut telah melakukan percaloan dan KKN dalam seleksi penerimaan Bintara atas inisiatif pribadi.

Sementara itu, penyidikan pelanggaran kode etik dan profesi oknum anggota polri ini dilimpahkan ke Propam Polda Jawa tengah.

"Mereka atas inisiatif pribadi diduga kuat telah melakukan percaloan atau aksi KKN dalam tes masuk Bintara Polri tahun 2022," kata Iqbal.

Sebelumnya info ihwal OTT oleh Propam Polri itu dikabarkan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso.

"Kami ada terima info begitu, Paminal Propam Mabes OTT penerimaan bintara Polda Jateng. Barang buktinya puluhan milyar dan oknum personil terdiri dari Pansel", ujar Sugeng.

IPW memberikan apresiasi atas tindakan OTT pada pelaksanaan Pansel Bintara Polda Jawa Tengah sebagai bukti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sedang melakukan 'bersih-bersih' di institusinya dan telah melaksanakan dengan sebenar-benarnya program Presisi.

"Kami apresiasi langkah tegas Kapolri, dan OTT ini harus ditindaklanjuti dengan tegas dan transparan. Reformasi kultural memang harus serius dijalankan," pungkas Sugeng.

Penulis : Didi Hasriadi