Razia 'Durian Celeng' Bocor, Satpol PP Batang Tak Berhasil Amankan Pedagang
Batang, Terbilang.id -Usai dihujat netizen dan dikritik berbagai kalangan, akhirnya Pemerintah Kabupaten Batang kepanasan akibat ulah oknum nakal penjual Durian Celeng di simpang tiga exit tol Kandeman.
Pada hari ini, Sabtu (11/3/2023), tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP dan Polres Batang menyisir sejumlah lokasi yang digunakan para oknum pedagang Durian Celeng di wilayah Kandeman.
Namun sayangya, razia yang dilakukan Satpol PP bersama jajaran Polres Batang tersebut diduga sudah bocor duluan. Terbukti barang yang disita hanya puluhan buah, dan tidak banyak pedagang yang berjualan seperti hari-hari sebelumnya.
Hal ini pun dibenarkan Kasatpol PP Kabupaten Batang, M Fathoni. "Iya kita telah melakukan kegiatan razia pedagang durian nakal di Kandeman. Barang bukti yang kita sita ada sekitar 4 Cepon (bakul besar, red) yang berisi total 36 buah," ujarnya saat dikonfirmasi GoNews.co, Sabtu sore.
Kegiatan razia pedagang 'Durian Celeng' ini dilakukan pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 10 WIB. "Kita minta maaf, kegiatan kita memang dilaksanakan secara diam-diam," ujarnya.
Namun pastinya kata Dia, setelah kegiatan razia tersebut pihaknya akan segera melakukan pembinaan di tingkat Desa dan Kecamatan. "Kita akan segera melakukan pembinaan agar para pedagang tersebut jera dan berdagang sewajarnya," tegasnya.
Fathoni juga mengimbau, agar masyarakat tidak membeli durian semabarang di wialayah Pantura itu. "Imbaun atau saran kami kepada masyarakat, jangan beli durian mereka yang ada di sekitar lampu merah Exit Tol Kandeman. Pertama tidak adanya jaminan mutu, kemudian sangat membahayakan arus lalu lintas. Kalau ingin beli, tolong cek dicicip di lokasi dahulu baru di bawa pulang. Biar tidak tertipu, yang dicicipi itulah yang dibawa," pungkasnya.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Satpol PP Batang, Dwi Pranggono mengatakan, jika ada oknum pedagang durian celeng yang berhasil tertangkap, maka pihaknya akan memberikan sanksi berupa teguran tegas. "Sanksi diberikan bertahap, berupa teguran 1 sampai 3. Apabila masih bandel maka akan kami serahkan ke polri atas dasar penipuan," ujar Dwi.
Masih kata Dwi, pihaknya bersama Polres Batang akan menggelar patroli secara rutin di lokasi para oknum penjual durian celeng menjajakan dagangannya. "Sesuai perintah Bu Pj Bupati, yang meminta kami melakukan patroli secara terus menerus agar tidak ada lagi pedagang nakal yang muncul di lokasi itu. Karena Bu Pj Bupati pun sudah sangat jengkel, atas ulah pedagang durian nakal yang sangat meresahkan masyarakat dan menjadi berita nasional, dengan istilah durian celengnya. Ini sangat memalukan Batang," ujarnya.
Ditambahkan Dwi, bahwa berdasarkan informasi yang didapat oleh pihaknya, para oknum pedagang durian itu menjual durian dengan kualitas jelek atau BS, yang sebelumnya mereka beli di daerah Kecamatan Tulis dan perbatasan Batang-Pekalongan.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diminta turun tangan tertibkan para pedagang nakal yang menjual durian di kawasan Exit Tol Kandeman Batang. Demikian diungkapkan Pengamat dari Universitas Al Azhar sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin. "Jika Pemkab Batang tidak sanggup, sebaiknya Pemprov Jateng turun tangan," ujarnya, Sabtu (11/3/2023).
Menurut Ujang, Pemerintah Kabupaten Batang terkesan lembek dan tidak berani memberikan sanksi tegas kepada para pedagang nakal tersebut. "Jika kasus ini dibiarkan dan menjadi isu nasional, tentu yang rugi bukan cuma Pemerintah Kabupaten Batang, tapi juga akan menimbulkan citra jelek terhadap Provinsi Jawa Tengah," ujar Ujang.
Terlebih lagi kata Ujang, Batang saat ini menjadi sorotan nasional bahkan internasional dengan adanya Kawasan Industri Terpadu (KIT) yang sudah diresmikan Presiden Joko Widodo. "Informasi yang saya dengar, ada sejumlah tamu misalnya dari DPR RI yang menjadi korban, jangan sampai nanti ada tamu dari luar negeri yang kebetulan bekerja di kawasan KITB menjadi korban berikutnya, bukan cuma Batang atau Jateng saja, nama baik negara kita juga jadi taruhan," paparnya.***