Gus Romi Diminta Dicopot Dari Majelis PPP, Ratusan Kader PPP Riau Geruduk Kantor DPW

Gus Romi Diminta Dicopot Dari Majelis PPP, Ratusan Kader PPP Riau Geruduk Kantor DPW
Ratusan kader yang tergabung dalam Aliansi Kader Tegakkan Marwah PPP se-Riau turun ke jalan dan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Riau, Kamis (12/6/2025).

Pekanbaru, Terbilang.id - Ketegangan politik internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) semakin memanas di Riau. Ratusan kader yang tergabung dalam Aliansi Kader Tegakkan Marwah PPP se-Riau turun ke jalan dan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Riau, Kamis (12/6/2025).

Dalam aksi damai yang diwarnai orasi bergantian dan spanduk bernada penolakan terhadap Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Romahurmuziy (Gus Romi), para kader menyuarakan tuntutan agar DPP PPP segera mencopot Gus Romi dari jabatannya. Mereka menilai manuver politik Romi yang mengajak tokoh non-kader untuk maju sebagai Ketua Umum PPP jelang muktamar merupakan bentuk pelecehan terhadap marwah partai.

“PPP adalah partai kader, bukan partai jualan. Tindakan Romi mencederai semangat perjuangan kami yang telah membesarkan partai dari bawah,” ujar Koordinator Aksi, Dandi Yandra, yang juga menjabat Wakil Ketua Majelis Pakar DPW PPP Riau.

Massa aksi menolak keras wacana pencalonan tokoh-tokoh eksternal seperti mantan Presiden Jokowi, Jenderal Dudung, dan Mentan Amran Sulaiman sebagai Ketum PPP. Mereka menyebut langkah tersebut sebagai bentuk pengkhianatan terhadap kaderisasi partai.

Tuntutan mereka cukup jelas: Romi diminta menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan dicopot dari jabatannya oleh DPP PPP.

Menanggapi aksi tersebut, Plt Sekretaris DPW PPP Riau Agus Salim menyebut aksi itu sebagai bentuk kecintaan kader terhadap partai. Ia memastikan bahwa semua aspirasi yang disampaikan akan diteruskan ke DPP.

“Kami mengapresiasi semangat kader. Ini bentuk rasa memiliki terhadap PPP. Aspirasi ini akan kami sampaikan ke DPP untuk menjadi bahan evaluasi,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua OKK DPW PPP Riau Dedi Putra. Ia mengingatkan bahwa sejarah kelam perpecahan partai pada tahun 2014 jangan sampai terulang karena manuver elit.

“Jika pusat bertikai, yang menjadi korban adalah kader di akar rumput. Ini saatnya introspeksi dan mengutamakan kaderisasi,” tegas Dedi.

Aksi serupa diketahui juga terjadi di beberapa wilayah lain, termasuk Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua. Ini menunjukkan bahwa keresahan kader bukan hanya terjadi di Riau, melainkan mulai meluas secara nasional. (*)