Gaji Tertunda Selama Lima Bulan, Guru Bantu Daerah Inhu Banyak Terhimpit Utang

Rengat, Terbilang.id - Nasib memprihatinkan dialami oleh sejumlah Guru Bantu Daerah (GBD) di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau. Hingga pertengahan Mei 2025, gaji mereka belum juga dibayarkan selama lima bulan sejak Januari.
Situasi ini memaksa para guru mencari penghasilan tambahan untuk menutupi kebutuhan hidup. Bahkan, tidak sedikit dari mereka harus berutang kesana-kemari, termasuk ke teman dan saudara, demi menyambung hidup.
“Kami gali lubang tutup lubang. Gaji belum dibayar sejak Januari, tapi kami tetap mengajar seperti biasa,” ungkap dua guru GBD dari Kecamatan Rengat dan Rengat Barat, Senin (12/5/2025). Keduanya enggan disebutkan namanya.
Keterlambatan ini disebut-sebut terjadi karena SK perpanjangan GBD tahun 2025 baru ditandatangani belum lama ini, sehingga proses pencairan anggaran oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Inhu baru bisa dimulai.
Lebih memprihatinkan, muncul kabar bahwa gaji hanya akan dibayarkan untuk tiga bulan, bukan lima, sehingga tidak mencukupi untuk membayar utang yang telah menumpuk sejak awal tahun.
“Kami ikut seleksi PPPK ke Pekanbaru, harus urus surat kesehatan di Tembilahan. Semua itu pakai uang pinjaman. Kalau dibayar hanya tiga bulan, habis untuk bayar utang,” keluh mereka.
Gaji yang mereka terima pun sebenarnya sangat terbatas, hanya Rp2 juta per bulan. Dengan beban ekonomi yang besar dan tanggung jawab sebagai pendidik, kondisi ini membuat mereka harus mencari pekerjaan tambahan setelah jam sekolah.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Inhu, Kamaruzaman S.Sos, M.Si, mengonfirmasi bahwa proses pencairan sedang berjalan.
“Pembayaran gaji GBD kabupaten tergantung pada kemampuan keuangan daerah. Untuk GBD provinsi, tergantung besarnya dana yang ditransfer ke kas daerah,” ujarnya singkat.
Para guru berharap agar ke depan gaji bisa dibayarkan tepat waktu setiap bulan, agar mereka dapat menjalankan tugas tanpa harus dihantui masalah ekonomi. (*)