Dorong Perkembangan Pariwisata Halal Provinsi Riau, DMI Riau Gandeng DPR RI Bangun Sinergitas

Pekanbaru, Terbilang.id - Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Riau menggandeng Komisi VII DPR RI untuk mengembangkan pariwisata halal sebagai strategi memperkuat ekonomi umat dan mendorong pertumbuhan daerah. Sinergi ini disampaikan dalam pertemuan antara Ketua DMI Riau, Ustadz Mizan Asnawi, dan Anggota Komisi VII DPR RI, Hendry Munief, yang berlangsung di Hasanah Guest House, Jumat (2/5).
Ustadz Mizan menyampaikan bahwa potensi wisata halal di Riau sangat besar, namun belum tergarap maksimal. Ia mencontohkan Masjid Islamic Center Rokan Hulu, yang pernah mencetak pendapatan miliaran rupiah per bulan, serta Masjid Agung An-Nur Pekanbaru yang dinilainya memiliki potensi besar sebagai ikon wisata religi namun belum dikelola secara optimal.
“Masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga pusat pertumbuhan ekonomi dan destinasi wisata spiritual. DMI sudah lama mendukung sektor ini melalui program seperti Gerakan Subuh di Masjid (GSM), pelatihan guide masjid, dan masjidpreneur sebagai bagian dari pemberdayaan UMKM dan ekonomi umat,” ujar Mizan.
Sementara itu, Hendry Munief mengapresiasi langkah-langkah DMI Riau dan menegaskan pentingnya mengembalikan peran masjid sebagai pusat peradaban umat, sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW.
“Program seperti masjidpreneur dan GSM harus kita dukung. Saya ingin semangat masjid seperti Jogokariyan dan Munzalan juga tumbuh di Riau. Masjid bukan sekadar tempat ibadah, tapi pusat kegiatan masyarakat,” tegasnya.
Hendry juga menyatakan komitmennya mendukung penuh pengembangan pariwisata halal di Riau, apalagi Provinsi Riau sudah memiliki Peraturan Gubernur yang mengatur tentang hal tersebut. Ia menyerukan kolaborasi luas lintas sektor untuk menyukseskan inisiatif ini.
“Kita harus bergerak bersama – pemerintah daerah, komunitas, pelaku usaha, dan UMKM. Saya siap berkolaborasi,” tutup Hendry.
Dengan potensi budaya Melayu dan kearifan lokal berbasis Islam, Riau diharapkan dapat menjadi model pengembangan pariwisata halal nasional, yang mengintegrasikan aspek spiritual, sosial, dan ekonomi secara berkelanjutan. (*)