Berbeda Dari Sebelumnya, SPMB Tingkat SMP Negeri Kota Pekanbaru Jalur Domisili Ta 2025/2026 Hanya Dapat Kuota 40%

Pekanbaru, Terbilang.id - Jalur domisili tingkat SMP Negeri Kota Pekanbaru mendapatkan kuota 40 persen pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026. Sementara untuk kuota jalur afirmasi atau peserta didik kurang mampu 15 sampai 20 persen, Jalur prestasi 25 persen, sedangkan untuk jalur pindahan atau mutasi hanya 5 persen.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal, saat menginformasikan jadwal SPMB Tahun Ajaran 2025/2026 yang akan berlangsung pada Juni-Juli 2025.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal menyampaikan, bahwa kuota di setiap jalur SPMB itu telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
“Untuk jalur domisili hanya 40 persen di SPMB tahun ini,” ungkap Jamal, Selasa (11/2/2025).
Selain itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal turut menyampaikan bahwasanya terdapat pengurangan kuota bagi calon peserta didik tempatan di SPMB. Yang mana pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) mendapat kuota 50 hingga 70 persen melalui sistem zonasi.
“Di SPMB kita buat hanya 40 (persen). Kalau untuk (SPMB) SD tidak ada perubahan, dia juga pakai jalur,” tutup Jamal.
Sebagai informasi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah mengubah sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).
Salah satu perubahan dalam kebijakan ini adalah jalur penerimaan murid baru, dari yang semula zonasi diubah menjadi domisili.
Jalur domisili diperuntukkan bagi calon murid yang berdomisili di dalam wilayah administratif yang ditetapkan pemerintah daerah sesuai kewenangannya. Perubahan ini bertujuan mempermudah proses seleksi, sekaligus menciptakan pemerataan pendidikan di berbagai wilayah.