'Basuh Kaki Ibu' ASN, Lapas Batang 'Banjir' Air Mata

'Basuh Kaki Ibu' ASN, Lapas Batang 'Banjir' Air Mata
Belasan petugas Lapas di Kabupaten Batang melakukan prosesi membasuh kaki ibu mereka. (Foto: Istimewa)

Batang,Terbilang.id -Belasan petugas Lapas di Kabupaten Batang melakukan prosesi membasuh kaki ibu mereka. Suasana haru menyelimuti Aula Lapas Kelas IIB Batang itu. Prosesi tersebut sengaja digelar sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT dan tanda bakti kepada orang tua, karena perjuangan mereka menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) telah sukses.

Satu per satu diantara mereka membasuh kaki orang tua, yang perlahan dihinggapi rasa haru, karena teringat perjuangan keras, sehingga suara tangis hingga menyebabkan  banjir air mata yang tak terbendung lagi.

Kepala Lapas Kelas IIB Batang Rindra Wardhana mengatakan, prosesi membasuh kaki ibu atau orang tua ini menjadi penting karena pesan yang dibawa adalah untuk mengingatkan ke-14 ASN yang baru dilantik, bahwa kesuksesan mereka saat ini tidak terlepas dari keridhaan orang tua.

“Tanpa ridha kedua orang tua, mereka bukanlah siapa-siapa. Memang sebagian besar ASN banjir air mata, itu sebagai pengingat bahwa jerih payah mereka ke depan adalah untuk kebanggaan orang tua dan keluarga, jangan sampai berperilaku buruk,” katanya, usai menyaksikan prosesi pembasuhan kaki orang tua 14 ASN Lapas, di Aula Lapas Kelas IIB Batang, Kabupaten Batang, Selasa (21/3/2023).

Kegiatan serupa sebelumnya telah dilakukan kepada senior mereka. Dan dipastikan akan diagendakan rutin setiap tahunnya, bagi petugas Lapas yang telah resmi menjadi ASN.

“Manfaatnya bisa jadi pengikat batin mereka. Dan harus diingat bahwa ridha Allah tergantung pada ridha kedua orang tua, begitu pula murka Allah tergantung pada kemurkaan orang tua,” tegasnya.

Salah satu ASN Lapas usai mengikuti prosesi tersebut, Ade mengungkapkan rasa harunya karena berhasil mewujudkan harapan orang tua. Harapannya selama menjalani karir sebagai ASN di lingkungan Lapas, kedua orang tua tetap sehat dan bisa mendampingi sehingga ada penyemangat hidup hingga berhasil mewujudkan harapan dan cita-cita orang tua.

“Saya ingin membelikan kedua orang tua rumah yang layak, karena sejak saya lahir sampai sekarang kami tinggal di kontrakan. Semoga dimudahkan untuk membahagiakan kedua orang tua,” harapnya. 

Lina ibunda dari Ade mengungkapkan rasa harunya ketika kedua kakinya dibasuh di hadapan tamu undangan.

“Seumur hidup belum pernah kaki saya dibasuh sama anak, jadi rasanya terharu akhirnya nangis. Semoga setelah diangkat jadi ASN perkejaannya sukses dan bisa membelikan rumah karena selama bertahun-tahun tinggal di kontrakan yang sederhana,” ujarnya.***