Tak Kunjung Selesai, Demo Tolak Kecurangan Pemilu 2024 Di Paksa Mundur

Tak Kunjung Selesai, Demo Tolak Kecurangan Pemilu 2024 Di Paksa Mundur
Aksi Unjuk Rasa Tolak Kecurangan Pemilu 2024 Didepan Gedung DPR RI, Senayan Jakarta Pusat

Jakarta, Terbilang.id - Tak kunjung usai Aksi saling dorong sempat terjadi antara polisi dan masa yang melakukan demo di depan Gedung DPR/DPD/MPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa malam sekitar pukul 20.47 WIB.

Sebelumnya, demo ini terkait penolakan kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 hal ini diketahui setelah digaungkan dalam orasi tersebut.

Aksi saling dorong bermula ketika polisi meminta massa segera meninggalkan lokasi demo. Massa aksi masih bersih kukuh bertahan di lokasi, lantaran menurut mereka masih ada dua atau tiga orang massa aksi yang ditahan polisi.

“Tahan, kawan - kawan tahan, kita ini satu komando. Kita sekarang sedang berjuang bagaimana kawan - kawan kita yang ditarik (polisi) bisa kembali,” ujar seorang orator dari atas mobil komando di tengah terjadinya aksi saling dorong antara polisi dan masa aksi.

Dilokasi masa aksi, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro sebelumnya telah meminta massa aksi untuk segera mundur dan segera meninggalkan lokasi demo, lantaran Jalan Gatot Subroto sudah mau digunakan oleh masyarakat umum.

“Kita menyampaikan aspirasi, bukan memaksakan aspirasi. Kita sudah kasih waktu dan sekarang sudah selesai, jalanan ini sudah mau dipakai oleh masyarakat lain,” kata Susatyo dari atas mobil komando polisi.

Atas permintaan orator massa aksi, Susatyo sempat mengajaknya untuk bernegosiasi, namun ajakan tersebut tidak diindahkan oleh orator tersebut

Adu mulut antara kedua belah pihak pun tidak dapat lagi dihindarkan. Susatyo pun mulai menginstruksikan pasukannya terus maju untuk memukul mundur massa.

Akhirnya, pada pukul 20.50 WIB, mobil komando utama massa aksi mulai mundur diikuti oleh massa.

Polisi terus mengarahkan massa untuk meninggalkan lokasi hingga ke jalan layang (flyover) Gerbang Pemuda. Sejumlah upaya dilakukan oleh polisi untuk memaksa massa mundur.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Polisi Suyudi Ario Seto juga ikut untuk mendorong massa mundur dari lokasi aksi tersebut.

“Matikan itu mic (microfon), matikan itu mic,” kata Suyudi sambil menunjuk ke arah orator massa aksi yang terus berorasi meski telah dipukul mundur.

Pada pukul 21.30 WIB, lokasi aksi pun sudah kosong dari kerumunan massa.(*)