Rumah Dibobol Dan Motor Raib, Ayah Di Kampar Kaget Pelakunya Anak Sendiri

Rumah Dibobol Dan Motor Raib, Ayah Di Kampar Kaget Pelakunya Anak Sendiri
Ilustrasi, Rumah Dibobol Maling

Kampar, Terbilang.id - Peristiwa memilukan terjadi di Dusun I, Desa Pulau Birandang, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar. Seorang warga (Ayah) berinisial A (76) melaporkan kasus pencurian ke pihak kepolisian setelah mengetahui motor dan rumahnya dibobol maling dan yang lebih menyedihkan lagi, pelaku ternyata adalah anak kandungnya sendiri, berinisial M (32).

Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Anom Karibianto, menjelaskan bahwa kejadian ini diketahui pada Rabu malam, 21 Mei 2025, sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, korban baru saja pulang dari acara yasinan di rumah tetangga.

“Korban mendapati motor miliknya, Honda Supra X warna hitam, sudah tidak berada di tempat. Tak lama kemudian, istrinya yang pulang dari masjid mendapati lemari di dalam kamar sudah terbuka dan uang tunai sebesar Rp 3 juta juga raib,” jelas Anom.

Kecurigaan semakin kuat setelah korban menemukan jendela rumah dalam kondisi rusak dan terbuka. Korban lalu bertanya kepada tetangganya, yang mengaku sempat melihat M datang ke rumah. Saat ditanya, M mengatakan ingin menjaga rumah karena "musim pencurian".

“Tetangga sempat melihat lampu rumah padam tiba-tiba, tapi tak menyangka akan terjadi pencurian,” ungkap Kombes Anom Karibianto, Kabid Humas Polda Riau, Minggu (25/5/2025).

Setelah menerima laporan dari korban, tim kepolisian melakukan penyelidikan cepat dan berhasil menangkap M di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Siak, pada Jumat, 23 Mei 2025, sekitar pukul 16.00 WIB. Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti berupa sepeda motor milik korban.

“Pelaku sudah mengakui perbuatannya dan saat ini diamankan di Polsek Tambang untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tutup Anom.

Kejadian ini menjadi cermin betapa krisis moral dan tekanan hidup bisa mendorong seseorang melakukan tindakan yang bahkan melukai keluarganya sendiri. Masyarakat diimbau untuk terus memperkuat komunikasi dan dukungan dalam keluarga, serta berani mencari pertolongan saat menghadapi kesulitan ekonomi maupun psikologis. (*)