Jelang Lomban Dayung 2023, Ini Progres Normalisasi Sungai Sambong Batang

Jelang Lomban Dayung 2023, Ini Progres Normalisasi Sungai Sambong Batang
Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Batang, Ari Yudianto. (Foto: Istimewa)

Batang, Terbilang.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menggelontorkan Rp36 miliar untuk arena perlombaan balap perahu atau Lomban Dayung di Kabupaten Batang Jawa Tengah.

Selain untuk arena Lomban Dayung, normalisasi sungai tersebut sekaligus infrastruktur pencegah banjir. Lokasi pembangunan itu sendiri berada di Kali Sambong, Desa Klidang Lor, Kecamatan Batang. Pembangunannya sendiri sudah dilakukan sejak Oktober 2022 lalu.

Ditemui di ruang kerjanya, Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Batang, Ari Yudianto mengatakan, pembangunan tahap I di sepanjang 500 meter sekaligus normalisasi sungai ditargetkan rampung jelang perlombaan perahu naga di Kali Sambong yang dilaksanakan setiap H+1 Lebaran. "Mudah-mudahan, harapan kita H+1 Lebaran sudah rampung dan bisa kita gunakan," ujarnya, Senin (10/4/2023).

Ari Yudianto menyebut, pembangunan tahap pertama untuk landmark lomban berupa tribun penonton di kanan kiri sungai diharapkan seuai rencana bisa menampung sejumlah 500 orang.

Lalu landmark itu juga akan dilengkapi UMKM, arena balap perahu remote control, dan jalan menuju arena. Panjang jalan mencapai 170 meter, lebar 6 meter dan menjadi penghubung jalan menuju Pantai Sigandu ke area lomba.

Ari Yudianto juga menjelaskan pembangunan tersebut berawal saat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melihat berita tentang lomban yang dibuka Bupati Batang sebelumnya yakni Wihaji usai pandemi Covid-19 lalu. 

Melihat potensi lomban sekaligus sejalan dengan program pengendalian banjir, pihak kementrian PUPR menunjuk BBWS Pemali Juana untuk mengerjakan proyek itu.

Untuk progresnya sendiri kata Dia, pihaknya hingga saat ini belum menerima laporan resmi. Karena menurut Dia, laporan progres pembangunan ada di Kementerian PUPR. "Hingga saat ini berapa persen progres pembangunannya kita belum mendapat laporan resminya. Namun harapan kita, jika pembangunan tahap satu selesai, nantinya bisa dilanjutkan untuk tahap kedua," tukasnya.

Untuk tahap satu ini kata Sekda, selain landmark lomban berupa tribun penonton juga dilakukan pendalaman sungai untuk mengurai pendangkalan. "Alhamdulilah yang sebelumnya terkendala dengan pembesan lahan milik warga, bisa diatasi dengan baik. Sebenarnya ini kan bukan hanya sekedar tempat wisata untuk lomba, tapi ini juga dalam rangka mengendalikan pendangkalan serta penyempitan sungai," urainya.

Sebelumnya, Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana mengklaim proyek pengerjaan pengendalian banjir Sungai Sambong tahap satu telah mencapai 65 persen. "Ya, progresnya bagus, masih on schedule. Saat ini progresnya sudah mencapai 65 persen," ungkap Pelaksana Teknis Sungai Pantai Dua BBWS Pemali Juwana, Agus Priyanto, saat ditemui belum lama ini.

Ia mengatakan, bahwa saat ini rekanan PT Parto Adhi Nugroho dari Solo, tengah melakukan penyelesaian pekerjaan pemancangan Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP) atau talut pengaman tebing. "Jadi normalisasi Sungai Sambong tahap pertama ini akan dilakukan di sepanjang 400 meter Sungai Sambong. Disepanjang sungai itu, kami lakukan pemancangan CCSP, yang berfungsi agar limpasan air tidak meluap ke pemukiman warga. Selain itu, juga untuk memfasilitasi lomban dayung," katanya.

Menurutnya, dengan adanya pemancangan tanggul di sisi kanan dan kiri Sungai Sambong dengan elifasi 2,3 meter itu, pihaknya menjamin tidak akan terjadi peristiwa banjir lagi di Klidang Lor. "Sebetulnya masih ada celah air yang dapat meluap, karena pada tahap pertama ini, pemerintah hanya menganggarkan normalisasi sungai sepanjang 400 meter saja. Atau dari mulai Jembatan Klidang Lor sampai dengan kali mati. Maka dibutuhkan pengerjaan tahap dua," paparnya.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong Pemkab Batang untuk mengajukan usulan bantuan ke Kementerian PUPR untuk pekerjaan tahap dua. Disebutkan dia, anggaran proyek pengerjaan pengendalian banjir Sungai Sambong pada tahap pertama itu berasal dari APBN murni, dengan nominal Rp34.645.731.623.

Adapun kontrak kerja dimulai sejak 22 September 2022 dan ditargetkan selesai pada 19 April 2023. "Selain melakukan pemancangan CCSP, rekanan juga melakukan normalisasi sungai dengan mengeruk sedimen Sungai Sambong  di sepanjang 400 meter itu. Karena kondisi saat ini memang kurang dalam," katanya.

Masih kata Agus, rekanan juga tengah menyicil pekerjaan landscape untuk tribun penonton. Di mana hal ini untuk mendukung event lomban dayung yang rutin digelar setiap tahunnya. "Kami juga akan membebaskan 2,4 hektar lahan sawah untuk menata dan mempercantik lokasi lomban dayung. Saat ini sedang proses pengukuran oleh BPN. Dan Alhamdulillah warga mendukung pembebasan lahan itu," terangnya.***