Bhabinkantibmas Polsek Peranap Rela Terluka Untuk Selamatkan Beruang Madu Terjebak Jeratan Warga

Bhabinkantibmas Polsek Peranap Rela Terluka Untuk Selamatkan Beruang Madu Terjebak Jeratan Warga
Bhabinkamtibmas Polsek Peranap Adalah Aipda Irvan Habibiee, yang tanpa ragu melibatkan diri dalam evakuasi satwa dilindungi itu. Peristiwa ini terjadi Selasa (15/7/2025)

Indragiri Hulu, Terbilang.id - Pengabdian polisi bukan hanya soal menjaga keamanan manusia. Di tengah perkampungan di Kelurahan Batu Rijal Hilir, Kecamatan Peranap, seorang anggota polisi menjadi simbol keadilan ekologis ketika ia terluka dalam misi penyelamatan seekor beruang madu yang terjebak jerat warga.

Bhabinkamtibmas Polsek Peranap Adalah Aipda Irvan Habibiee, yang tanpa ragu melibatkan diri dalam evakuasi satwa dilindungi itu. Peristiwa ini terjadi Selasa (15/7/2025) saat tim gabungan dari BKSDA Pekanbaru, TNI, Damkar, dan Polsek Peranap mengevakuasi seekor beruang madu yang terluka parah akibat jeratan tali di tengah permukiman warga.

Kapolres Inhu, AKBP Fahrian Saleh Siregar, menjelaskan bahwa meskipun tim BKSDA telah melakukan pembiusan, beruang masih dalam kondisi agresif karena trauma dan rasa sakit. Saat itulah Aipda Irvan mengambil tindakan cepat.

“Beliau sigap menghalau warga yang terlalu dekat ke lokasi. Sayangnya, dalam upaya tersebut Aipda Irvan terjatuh dan secara tak sengaja terkena pisau miliknya,” ujar Kapolres, Rabu (16/7/2025).

Luka akibat insiden tersebut cukup serius, namun nyawanya tidak terancam. Ia langsung dilarikan ke puskesmas terdekat oleh rekan-rekannya untuk mendapatkan penanganan medis.

Evakuasi yang dimulai sejak pukul 08.30 WIB itu berlangsung dramatis. Beruang madu ditemukan dalam kondisi lemah dan mengalami luka cukup parah. Lokasinya berada di tengah pemukiman, membuat situasi semakin berisiko baik bagi warga maupun satwa.

Koordinasi lintas lembaga menjadi kunci. Pihak Kecamatan Peranap, Kelurahan Batu Rijal Hilir, hingga tim medis hewan BKSDA terlibat penuh. Evakuasi berakhir pukul 10.00 WIB, dan beruang langsung dibawa ke fasilitas rehabilitasi sebelum nantinya dikembalikan ke habitat alaminya yang aman dari aktivitas manusia.

Lebih dari sekadar berita kecelakaan dalam tugas, peristiwa ini membuka kembali kesadaran tentang pentingnya edukasi lingkungan dan penanganan satwa liar yang profesional. Polres Inhu mengingatkan warga untuk tidak bertindak gegabah saat menemukan satwa liar.

“Cukup laporkan pada petugas. Satwa seperti beruang madu adalah hewan dilindungi. Mereka penting bagi keseimbangan ekosistem. Jangan jerat atau lukai,” imbau Kapolres.

Beruang madu sendiri merupakan satwa endemik yang masuk dalam kategori terancam punah. Kehadirannya justru menjadi indikator kesehatan ekosistem di suatu wilayah. Aksi penyelamatan ini menjadi bukti nyata bahwa kepolisian hadir bukan hanya untuk manusia, tetapi juga untuk makhluk hidup lain yang membutuhkan perlindungan.

“Apa yang dilakukan Aipda Irvan adalah bentuk nyata dedikasi melampaui batas tugas formal. Ini tentang kepedulian, keberanian, dan kemanusiaan tanpa sekat spesies,” tutup Kapolres. (*)