Rakor Pimpinan Daerah, Pj Wali Kota Bahas Penanganan LGBT

Rakor Pimpinan Daerah, Pj Wali Kota Bahas Penanganan LGBT
Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun S.Stp

Pekanbaru, Terbilang.id - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menggelar rapat koordinasi (rakor) pimpinan daerah di aula Gedung Utama Kompleks Perkantoran Tenayan Raya, Senin (30/1). Berbagai hal penting, termasuk merebaknya kasus LGBT.

Rapat diawali dengan pemaparan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru Dokter Zaini Rizaldy. Ia memaparkan kasus HIV/AIDS sepanjang 2022.
"Saya mau tahu sebaran LGBT ini. Siapa yang bertanggung jawab atas LGBT ini?" tanya Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun.
Dinkes diminta melakukan sosialisasi pencegahan di sekolah-sekolah. Agar, pelajar tidak terpapar LGBT.

Di sela-sela istirahat rapat, Kepala Dinkes Dokter Zaini menjelaskan, LGBT merupakan penyimpangan seksual. Ada laki-laki suka dengan sesama lelaki tapi ia juga suka wanita.
Laki-laki yang menyukai laki-laki lain disebut dengan istilah LSL. Kalau perempuan, namanya lesbian. LGBT ini kepanjangan dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender.
"Karena perilakunya menyimpang melalukan hubungan seksual, kami sulit mendapatkan datanya. Karena aktivitasnya tidak diketahui," kata Dokter Bob, sapaan akrabnya.
Seseorang diketahui bagian dari LGBT setelah datang untuk mendapatkan perawatan. Orang tersebut akan mengakui bahwa ia berperilaku seperti itu. Jadi, orang itu meminta pengobatan akibat kelainan seks yang dialaminya seperti penyakit kelainan seksual, salah satunya HIV/AIDS, hepatitis, sifilis, dan lainnya.
"Kami tidak memiliki data LGBT. Kami hanya memiliki data penderita HIV/AIDS," ujar Dokter Bob.
Namun, data penderita HIV/AIDS tak bisa diungkap secara detail. Karena, masih ada stigma negatif. Jika data terungkap, maka penderita HIV/AIDS akan mengalami diskriminasi dalam segala cara.

Sumber : Advetorial