Mencederai Keterbukaan Informasi Publik, Menhut Juli Antoni Usir Awak Media Saat Rakor Karhutla Riau

Mencederai Keterbukaan Informasi Publik, Menhut Juli Antoni Usir Awak Media Saat Rakor Karhutla Riau
Sebelum memberikan arahan, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni meminta seluruh awak media yang hadir untuk meninggalkan ruangan.

Pekanbaru, Terbilang.id - Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau yang digelar di Balai Serindit, Gedung Daerah Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Rabu (23/7/2025), berlangsung tertutup bagi awak media.

Rakor ini dihadiri oleh Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol, Pangdam I/Bukit Barisan, dan Gubernur Riau Abdul Wahid.

Sebelum memberikan arahan, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni meminta seluruh awak media yang hadir untuk meninggalkan ruangan.

“Untuk lebih detail pembicaraannya, saya mohon rekan-rekan media cukup dulu liputannya. Nanti di akhir acara kami akan lakukan press conference terhadap apa yang dicapai, dan rencana apa untuk pemadaman api di Riau,” ujar Raja Juli dalam sambutannya.

Permintaan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh petugas protokol Pemprov Riau yang meminta wartawan keluar dari ruangan. Tak lama setelah media meninggalkan lokasi, petugas Cleaning Service Gedung Daerah Riau disebut mengunci pintu rapat dari luar.

Langkah tersebut memicu kekecewaan dari sejumlah awak media. Mereka menilai tindakan itu mencederai prinsip keterbukaan informasi publik, terlebih selama ini rapat serupa terkait Karhutla di Riau selalu terbuka untuk diliput.

Sejumlah jurnalis menyayangkan sikap tersebut, apalagi persoalan kebakaran hutan dan lahan merupakan isu penting yang menyangkut kepentingan masyarakat luas, khususnya terkait dampak kabut asap terhadap kesehatan dan lingkungan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kementerian Kehutanan maupun Pemerintah Provinsi Riau mengenai alasan rapat dilangsungkan secara tertutup dan penguncian pintu dari luar. (*)