Jelang Pesta Demokrasi Daerah, Warga Pekanbaru Deklarasi Penolakan Paham Radikalisme, Terorisme dan Intoleran
Pekanbaru, Terbilang.id - Beberapa elemen warga Pekanbaru melakukan deklarasi penolakan paham radikalisme, terorisme dan intoleran di beberapa titik di Kota Pekanbaru.
Berdasarkan pantauan media, deklarasi itu dilakukan di empat titik di Kota Pekanbaru, yaitu di lokasi halaman mesjid Baitul Makmur Rumbai, stadion Khairudin Nasution Jalan Yossudarso Rumbai , Centro cafe Jl. Yossudarso Rumbai Pasar bawah Jl. Kota baru Kelurahan Kampung Bandar Senapelan.
Informasi yang dihimpun dari salah seorang peserta deklarasi dilokasi Pasar bawah , Ace mengatakan, deklarasi ini dilakukan sebagai komitmen bersama dalam menjaga stabilitas keamanan kota Pekanbaru.
Lanjut Ace, saat memasuki tahun politik tentu kita perlu menjaga agar Kota Pekanbaru tetap aman dan kondusif. Karena menjelang perhelatan pesta demokrasi biasanya kerap muncul informasi hoax, sehingga sering menyebabkan kegaduhan ditengah -tengah masyarakat, bahkan juga bisa membuat masyarakat menjadi radikal dan Intoleransi.
“Untuk itu kami sengaja mendeklarasikan secara bersama – sama dibeberapa titik agar masyarakat kota Pekanbaru terhindar dari paham – paham yang menganut radikalisme, terorisme dan intoleran. Sehingga Kota Pekanbaru tetap kondusif,” ujar ace seraya mengajak Warga Pekanbaru agar tetap solid menjaga persatuan dan kesatuan sebagai salah satu Kunci agar kita terhindar dari paham – paham yang berbahaya tersebut. Minggu (24/03) Pasar Bawah, Kota Pekanbaru
Ditempat terpisah, Keni yang juga merupakan peserta deklarasi tersebut mengatakan, deklarasi ini merupakan sikap bersama sebagai elemen masyarakat Pekanbaru sambil mengajak warga lainnya agar semua jauh dari paham – paham radikalisme, terorisme dan Intoleran.
“Apalagi saat ini momen bulan Ramadhan tentunya harus bersama – sama menjaga agar kota Pekanbaru tetap aman dan nyaman. Sehingga seluruh warga Pekanbaru dapat Khusuk beribadah dan untuk itu dibutuhkan sikap bersama – sama dalam menjauhi paham radikal, terorisme dan Intoleran,” pungkas keni.(*)