Lokasi di bentuknya Naskah Proklamasi Serta Lokasi Pembacaannya

Lokasi di bentuknya Naskah Proklamasi Serta Lokasi Pembacaannya
Kediaman Laksamana Maeda

Jakarta, Terbilang.id - Dalam perumusan sebuah teks atau naskah proklamasi Kemerdekaan Negara Indonesia, Tadashi Maeda menjadi sosok yang cukup penting. Ia adalah salah seorang laksamana Angkatan Laut Jepang yang membantu rakyat Indonesia dengan menjadikan rumahnya sebagai tempat untuk perundingan naskah proklamasi.

Saat itu, beberapa orang yang hadir dikediamanan Laksamana Maeda dibagi menjadi dua kelompok yaitu sebagian berkumpul di ruang makan dan sebagian lainnya berkumpul di serambi muka.

Pada pertemuan ini, beberapa topik yang dibahas adalah mengenai penulisan dan penandatangan teks proklamasi serta lokasi pembacaannya.

Melansir buku Seri IPS Sejarah SMP Kelas VII oleh Drs. Prawoto, teks proklamasi diketik oleh Sayuti Melik, selaku sekretaris pribadi Soekarno. Ia mengubah beberapa hasil tulis tangan Soekarno sehingga ada sedikit perbedaan di dalamnya.

Adapun beberapa bagian yang diubah oleh Sayuti adalah perubahan kata "tempoh" menjadi "tempo", "Wakil-wakil bangsa" menjadi "Atas nama bangsa Indonesia", dan "Djakarta 17-08-05" menjadi "Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05".

Setelah ia menyelesaikan salinan tersebut, teks proklamasi perlu ditandatangani oleh wakil bangsa. Hal ini kemudian didiskusikan untuk menentukan siapa yang pantas menandatanganinya.

Chaerul Saleh, salah seorang golongan muda yang hadir pada pertemuan tersebut menyatakan ketidaksetujuannya apabila teks proklamasi ditandatangani oleh orang-orang PPKI yang merupakan panitia bentukan Jepang.

Soekarno pun mengusulkan agar teks proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Moh Hatta selaku wakil bangsa.

Hal ini dikarenakan kedua orang tersebut dikenal sebagai pemimpin bangsa. Para hadirin menyetujui usulan tersebut dan teks proklamasi resmi ditandatangani oleh Soekarno dan Moh Hatta.

Selanjutnya, orang-orang yang hadir di rumah Laksamana Maeda kembali berunding untuk menentukan lokasi pembacaan teks proklamasi.

Awalnya, lapangan Ikada dijadikan sebagai usulan lokasi pembacaan teks proklamasi. Informasi tersebut akan disebarkan melalui berita agar masyarakat dapat menghadiri acara penting tersebut.

Namun ternyata Soekarno tidak menyetujui pemilihan lapangan Ikada sebagai lokasi pembacaan teks proklamasi. Ia mengkhawatirkan akan adanya bentrokan antara rakyat dengan pasukan militer Jepang.

Setelah banyak pertimbangan, Soekarno kemudian mengusulkan agar pembacaan teks proklamasi dilangsungkan di kediamannya, yakni di Jl. Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta. Usulan tersebut pun disetujui dan pertemuan tersebut berakhir pada pukul 4 dini hari.

Teks proklamasi kemudian secara resmi dibacakan oleh Soekarno dengan didampingi Moh Hatta, pada tanggal 17 Agustus 1945 bertempat di Jl. Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta.

Penulis : Muhammad Heru