BOSDA Tertunda, Sekretaris Disdik Riau Sarankan Sekolah Manfaatkan BOSP

Pekanbaru, Terbilang.id - Polemik terkait belum dibayarkannya honor 24 guru honorer di SMK Negeri Pertanian Terpadu Pekanbaru mendapat tanggapan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau.
Sekretaris Disdik Riau, Arden Simeru, menegaskan bahwa pembayaran honor guru Non-ASN seharusnya tidak terganggu meski pencairan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) mengalami keterlambatan. Menurutnya, sekolah masih bisa memanfaatkan Bantuan Operasional Sekolah Pusat (BOSP) yang bersumber dari APBN.
“Pembayaran honor guru Non-ASN memang bersumber dari BOSP dan BOSDA. Jadi walaupun ada keterlambatan BOSDA, seharusnya bisa diantisipasi dengan menggunakan BOSP,” ujar Arden, Rabu (3/9/2025).
Arden menjelaskan, kelancaran pembayaran honor sebenarnya sangat bergantung pada Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang disusun oleh pihak sekolah. Dalam kondisi keuangan Pemprov Riau yang tengah defisit, penyaluran BOSDA memang sedikit mengalami kendala. Namun, sekolah tetap bisa melakukan pergeseran anggaran agar gaji guru tetap terbayarkan tepat waktu.
“Seharusnya agar pembayaran honor guru Non-ASN tidak terganggu, pihak sekolah bisa memindahkan penganggaran honor tersebut ke BOSP. Dengan begitu, gaji guru tetap bisa dibayarkan walaupun BOSDA terlambat,” tegasnya.
Ia juga menilai, polemik ini muncul ke publik bukan hanya karena defisit anggaran daerah, melainkan juga strategi pengelolaan keuangan di sekolah yang perlu lebih adaptif terhadap situasi.
“Jadi ini lebih kepada bagaimana strategi sekolah menyikapi kondisi yang ada, sehingga tidak sampai muncul sebagai masalah di publik,” tambahnya.
Dengan penjelasan ini, Disdik Riau berharap persoalan keterlambatan gaji guru honorer bisa segera diselesaikan tanpa menimbulkan keresahan lebih luas. Pasalnya, peran guru Non-ASN tetap sangat vital dalam mendukung kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. (*)