Kunjungi Kemenparekraf RI, Pemkab Kuansing Usulkan Tepian Narosa Jadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional

Kunjungi Kemenparekraf RI, Pemkab Kuansing Usulkan Tepian Narosa Jadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
Kadis Budpar Kuansing Drs Azhar MM, Ketua MKA LAMR Kuansing Datuk Seri Aherson bersama Ketua Pacu Jalur 2025 Werry Ramadhan Putra, bersama Asdep Kemenpar RI, Fransiskus Handoko usai beraudiensi.

Jakarta, Terbilang.id - Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kuansing, dan Panitia Pacu Jalur Tradisional melakukan audiensi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Senin (30/6/2025).

Pertemuan ini berlangsung di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, dan diterima langsung oleh Asisten Deputi Strategi Event Kemenparekraf, Fransiskus Handoko. Dalam audiensi tersebut, Pemkab Kuansing mengusulkan agar Tepian Narosa, arena tahunan perlombaan Pacu Jalur, ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Kepala Dinas Pariwisata Kuansing, Drs. Azhar, menjelaskan bahwa lonjakan jumlah penonton Pacu Jalur tiap tahun telah melebihi kapasitas infrastruktur yang tersedia. Tangga batu dan tribun swadaya masyarakat sudah tak mampu lagi menampung antusiasme publik. Sementara, keterbatasan anggaran daerah serta kendala kewenangan karena kawasan Tepian Narosa berada di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) membuat penataan tidak bisa dilakukan sepihak.

“Kami mendorong Kemenparekraf untuk berkoordinasi dengan kementerian terkait agar penataan Tepian Narosa dapat ditangani melalui skema APBN,” ujar Azhar, Selasa (1/7/2025).

Tak hanya soal penataan fisik, diskusi juga menyinggung upaya jangka panjang agar tradisi Pacu Jalur bisa didaftarkan sebagai warisan budaya dunia di UNESCO. Meski prosesnya panjang, Pemkab Kuansing menilai langkah itu penting untuk pelestarian budaya Melayu.

Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Kuansing, Datuk Seri Aherson, yang juga menjadi Ketua Tim Percepatan Penataan Kawasan Tepian Narosa, menegaskan pentingnya peran pemerintah pusat dalam mendorong status KSPN.

“Pacu Jalur bukan sekadar tradisi, tapi juga warisan budaya yang telah hidup dan berkembang sejak lama. Sudah sewajarnya Tepian Narosa menjadi KSPN agar mendapat perhatian serius dari pusat,” ucapnya.

Sementara itu, Asdep Strategi Event Kemenparekraf, Fransiskus Handoko, mengapresiasi inisiatif Pemkab Kuansing dan memuji keunikan tradisi Pacu Jalur. Menurutnya, potensi wisata yang dimiliki sangat besar dan layak menjadi bagian dari kalender nasional.

“Kami dari Kemenparekraf berkomitmen untuk mendampingi dan memfasilitasi proses penetapan Tepian Narosa sebagai kawasan strategis pariwisata nasional,” kata Fransiskus.

Penetapan KSPN diharapkan akan mempercepat pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata dan mengangkat citra budaya lokal Kuansing ke panggung nasional dan internasional. (*)